Salin Artikel

Jokowi Sebut PPKM Tak Efektif, Anggota DPR: Presiden Sudah Sadar Kelemahan yang Ada

Menurut Saleh, pernyataan tersebut menunjukkan Jokowi telah menyadari kelemahan-kelemahan yang ada karena faktanya kasus Covid-19 masih terus bertambah.

"Walau terkesan terlambat, namun tetap patut disyukuri. Dengan pengakuan ini, presiden tentu sudah menyadari kelemahan-kelemahan yang ada. Tentu harus dicarikan bagaimana solusinya," kata Saleh saat dihubungi, Senin (1/2/2021).

Saleh berpendapat, PPKM sebetulnya memiliki tujuan yang baik, tetapi impelementasinya tidak efektif.

Ia mengatakan, interaksi antarorang tidak dapat berkurang drastis melalui kebijakan PPKM tersebut.

Ia mencontohkan, masih banyak kegiatan yang dihadiri oleh banyak orang sementara sanksi bagi para pelanggar juga belum ditegakkan.

"Kebijakannya baik, implementasinya kurang. Tidak tegas. Sanksinya tidak menimbulkan efek jera. Saya kira itu masalahnya," ujar Saleh.

Pria yang menjabat Ketua Fraksi PAN itu pun mengusulkan agar Pemerintah menerapkan lockdown yang berlaku pada akhir pekan mulai Jumat pukul 20.00 sampai dengan Senin pagi pukul 05.00.

Dengan demikian, ada 2 hari dan 3 malam di mana orang tidak keluar rumah yang diyakini dapat mencegah penyebaran virus dalam kurun waktu tersebut.

"LAP (lockdown akhir pekan) bisa menjadi kebijakan alternatif. Tidak ada salahnya untuk dicoba. Tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Setelah sebulan, bisa dievaluasi lagi untuk melihat dampaknya. Jika baik, bisa dilanjutkan. Jika tidak, bisa dicari alternatif kebijakan lainnya," kata dia.

Saleh menambahkan, Pemerintah harus berinovasi dalam perumusan kebijakan terkait penanganan Covid-19 dengan melibatkan para ahli, akademisi, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.

"Semua harus berkontribusi. Selain kampanye 3M dan 3T, semua harus juga terlibat mengajak orang lain. Sebab, kalau hanya sekelompok orang yang terlibat, diyakini tidak akan efektif," ujar Saleh.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengakui penerapan kebijakan PPKM yang berjalan apda 11-25 Januari 2021 belum efektif menekan laju penularan Covid-19.

"Yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11-25 Januari, kita harus ngomong apa adanya ini tidak efektif. Mobilitas juga masih tinggi karena kita memiliki indeks mobility-nya. Sehingga di beberapa provinsi Covid-nya tetap naik,” kata Jokowi melalui video yang diunggah akun YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).

Ia mengatakan, implementasi PPKM yang semestinya membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat tak mampu melakukan kedua hal tersebut.

Karena itu, ia meminta ke depannya implementasi PPKM diperkuat dan para menteri dan kepala lembaga terkait benar-benar mengetahui kondisi lapangannya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/01/12351611/jokowi-sebut-ppkm-tak-efektif-anggota-dpr-presiden-sudah-sadar-kelemahan

Terkini Lainnya

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Menko Polhukam Akan Bentuk Tim Tangani Kasus TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

PAN Yakin Prabowo-Gibran Bakal Bangun Kabinet Zaken

Nasional
Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke