Ia mengatakan, dalam perjalanan tahap pertama PPKM, ada 56 kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM dengan tren kesembuhan pasien Covid-19 menurun jika dibandingkan satu minggu sebelum penerapan PPKM.
"Tapi ada 21 kabupaten/kota yang meningkat dan yang 56 ini harus kita genjot," kata Dewi dalam konferensi pers di BNPB, Rabu (27/1/2021).
Dewi mengatakan, tidak hanya di daerah yang menerapkan PPKM, di daerah yang tidak menerapkan PPKM pun tren angka kesembuhannya menurun. Disamping itu, kasus aktif di Tanah Air terus meningkat.
"Jadi secara keseluruhan, karena tren di Indonesia kasus aktif meningkat, kesembuhan menurun, ini hampir terjadi di semua tempat, baik yang PPKM maupun non-PPKM," kata dia.
Ia mencontohkan di Bali, penurunan angka kesembuhan pada daerah yang menerapkan PPKM lebih kecil dibandingkan dengan non-PPKM.
Hal yang sama juga terjadi di Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), dan Jawa Timur (Jatim).
Sementara itu, di Yogyakarta, angka kesembuhannya meningkat.
Pada tahap pertama PPKM yang dimulai pada 11-25 Januari, sebanyak ada 77 kabupaten/kota di 7 provinsi di Jawa dan Bali menerapkan aturan tersebut.
"Di Bali angka kesembuhannya turun. Yogyakarta di Gunung Kidul, angka kesembuhannya dalam waktu 2 minggu pelaksanaan PPKM sudah naik 7,91 persen," kata dia.
Di Bali, rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan 4,18 persen, sedangkan di kabupaten/kota yang tidak PPKM angka kesembuhan 5,31 persen.
Sementara itu, di Banten, di kabupaten/kota yang melaksanakan PPKM, rata-rata terjadi penurunan angka kesembuhan.
Penurunan kesembuhan di wilayah PPKM sebesar 4,42 persen, sedangkan di wilayah non-PPKM 7,71 persen.
Sementara itu, di DKI Jakarta, trennya semua wilayah yang menerapkan PPKM rata-rata mengalami penurunan kasus kesembuhan hingga 33,2 persen.
"Besarannya 33,2 persen dari seluruh kabupaten/kota di Jakarta. Kalau tidak PPKM, bisa lebih tinggi lagi," kata dia.
Adapun di Jabar penurunan angka kesembuhan di wilayah PPKM rata-rata 1,47 persen dan di wilayah non-PPKM menurun 22 persen.
Kemudian di Jateng, penurunan angka kesembuhan di wilayah PPKM 2,81 persen, sedangkan di wilayah non-PPKM berhasil meningkatkan angka kesembuhan hingga 0,27 persen.
Sementara itu, di Jatim, trennya non-PPKM lebih baik angka kesembuhannya. Peningkatan angka kesembuhan 0,73 persen di daerah non-PPKM, sedangkan wilayah yang menerapkan PPKM trennya masih mengalami penurunan 1,53 persen.
Beberapa daerah lain yang angka kesembuhannya mengalami perbaikan adalah di Banten (Kota Tangerang), Yogyakarta (Gunung Kidul, Kota Yogya, dan Kulon Progo).
"Jika PPKM benar dilaksanakan di lapangan, diharapkan angka-angkanya bisa bergerak jauh lebih baik. Ini baru 2 minggu, belum ada dampak signifikan," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/27/14480061/evaluasi-2-pekan-penerapan-ppkm-angka-kesembuhan-pasien-covid-19-menurun