Salin Artikel

Konsep "Polri Presisi" Listyo Sigit Dinilai Cocok untuk Hadapi Tantangan Zaman

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISeSS) Bambang Rukminto mengapresiasi konsep "Polri Presisi" atau pemolisian prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.

Konsep tersebut diungkapkan oleh calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).

Menurut Bambang, konsep tersebut sangat cocok untuk menghadapi tantangan zaman 4.0.

“Konsep pencegahan atau crime prevention ini sebenarnya sudah lama digaungkan, dan salah satu bentuk kepolisian modern bagaimana partisipasi masyarakat dilakukan,” kata Bambang, dalam diskusi daring di YouTube Medcom.id, Minggu (24/1/2021).

Ia mengatakan, dalam konsep presisi terdapat pencegahan atau prediktif perlu dilakukan dalam upaya pencegahan kejahatan.

Kemudian terkait responsibilitas, Bambang menekankan bahwa kepolisian memang harus cepat tanggap untuk menangani kasus hukum terkait dengan ketertiban dan keamanan di masyarakat.

Dengan era 4.0, kata dia, penggunaan teknologi informasi dapat membantu kepolisian untuk cepat merespons dan segera menangani segala bentuk laporan yang masuk.

Akan tetapi, Bambang berpendapat, dengan luas negara Indonesa, hal tersebut hanya bisa diterapkan di kota-kota besar di pulau Jawa.

Ia berharap, dengan adanya responsibilitas tersebut, laporan yang bersumber dari daerah-daerah pelosok nantinya juga dapat diakomodasi.

Lebih lanjut, Bambang menuturkan, jargon promoter atau profesional, modern dan terpercaya sejak zaman Jenderal Tito Karnavian hingga Idham Aziz, kerap kali salah dalam implementasinya.

“Saya melihat jargon promoter atau profesional, modern dan terpercaya, modernnya ini diterjemahkan untuk membuat aplikasi-aplikasi yang biayanya sangat mahal tetapi tidak berguna bagi masyarakat,” ucap dia.

“Beberapa kawan-kawan (kepolisian) membuat aplikasi pelaporan, faktanya saya beberapa kali mencoba menghubungi tidak ada respon sama sekali ya, robot saja tidak ada yang menjawab,” kata Bambang.

Kendati demikian, Bambang melihat ada optimisme yang dibangun oleh Listyo terkait dengan pengawasan atau kontrol.

Hal ini membuat masyarakat bisa berpartisipasi, bukan hanya mengontrol sesama masyarakat seperti konsep Pam Swakarsa, namun juga mengawasi kinerja kepolisian.

Sebab, Bambang melihat, Inspektur Pengawasan Umum Polri (Irwasum Polri) dan bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam Polri) jauh dari masyarakat.

“Selama ini saya melihat irwasum atau bid propam ini seolah-olah menara gading yang tidak bisa disentuh oleh masyarakat,” kata Bambang.

“Sangat jauh sekali, sehingga pelaporan-pelaporan nyaris tidak tersentuh,” ucap dia.

Dengan adanya jargon ketiga dari presisi yakni transparansi berkeadilan, lanjut Bambang, seharusnya bisa menjadi fokus dari bidang profesi dan pengamanan Polri untuk menindaklanjuti segala laporan yang masuk.

“Itu juga harus akuntabel dan transparan sehingga masyarakat bisa mengaksesnya apakah laporan-laporan masyarakat terkait dengan kepolisian ini bisa ditindaklanjuti atau tidak,” kata Bambang.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/25/05050061/konsep-polri-presisi-listyo-sigit-dinilai-cocok-untuk-hadapi-tantangan-zaman

Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke