Salin Artikel

Di Balik Pemilihan Jenderal Listyo sebagai Calon Tunggal Kapolri

HARI ini, Rabu (20/1/2021), calon Kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri ini menjadi calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan memasuki masa pensiun awal bulan depan.

Surat Presiden (surpres) terkait penunjukan Komjen Listyo telah diserahkan kepada DPR pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu.

Listyo merupakan satu dari lima nama yang diusulkan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) kepada Presiden pada Kamis, 7 Januari lalu.

Mereka di antaranya Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT Komisaris Jenderal Boy Rafly Amar, Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kalemdiklat Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dan Kabarhakam Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Pro kontra

Penunjukan Listyo sebagai calon tunggal Kapolri memicu pro-kontra di masyarakat. Banyak pihak mempertanyakan alasan di balik keputusan Presiden Jokowi tersebut.

Selain tak ada tandingan, sosok Listyo yang terbilang muda juga menjadi sorotan. Dari lima nama Jenderal yang diajukan Kompolnas ke Presiden Jokowi, Listyo Sigit merupakan Jenderal termuda.

Jika terpilih, Listyo akan melangkahi dua angkatan setelah kapolri saat ini Jenderal Idham Azis, yang merupakan Akpol Angkatan 1988.

Keputusan Jokowi memilih Komjen Listyo juga memunculkan prediksi dan spekulasi. Pasalnya, alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 ini dinilai tak memiliki prestasi gemilang. Selain itu, perwira ini juga bukan lulusan terbaik Akademi Kepolisian.

Kuat dugaan, Jokowi memilih Listyo karena faktor kedekatan. Listyo pernah menjadi Kapolres Surakarta saat Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.

Selain itu, mantan Kapolda Banten ini juga pernah menjadi ajudan Jokowi saat menjadi presiden di periode pertama.

Saat bertugas di Solo, Listyo tercatat pernah menangani satu kasus menonjol yakni bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo. Peristiwa tersebut, menewaskan pelaku dan melukai 9 orang yang berada di sekitar gereja.

Nama Listyo kembali muncul ke permukaan kala berhasil menangkap buron kelas kakap Joko Soegiharto Tjandra alias Djoko Tjandra di Malaysia.

Pekerjaan rumah dan tantangan

Jika nantinya Komjen Listyo terpilih menjadi Kapolri, ada sejumlah pekerjaan rumah yang sudah menanti.

Salah satunya adalah menuntaskan reformasi di tubuh Kepolisian dengan mengacu pada mandat konstitusionalnya, serta tujuan dan batasan yang diatur undang-undang, khususnya UU No 2/2002 tentang Polri.

Selain itu, Listyo juga memiliki pekerjaan rumah membangun soliditas Korps Bhayangkara. Ini dilakukan guna memupus potensi resistensi di internal Polri.

Pasalnya, Komjen Listyo nantinya akan dihadapkan dengan resistensi jenderal-jenderal yang lebih senior saat menjadi orang nomor satu di Polri. Ia harus bisa mengatasi potensi resistensi para senior yang (merasa) dilompati dan mengakomodasi berbagai kepentingan di internal Polri.

Surplus Pati dan Kombes di tubuh Polri juga akan menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Listyo. Ia harus mampu menata ulang struktur di internal Polri agar lebih seimbang.

Polri tak bisa lagi hanya menebar anggotanya untuk berkarier di luar institusi Polri. Apalagi di tengah kritik terhadap Polri yang banyak menduduki jabatan publik dan posisi strategis di luar tubuh Polri.

Tantangan yang tak kalah beratnya adalah mensterilkan Polri dari tarikan dan kepentingan politik. Listyo harus bisa menunjukkan kepada publik bahwa Polri profesional dan independen, meski ia memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi.

Ia harus mampu mengembalikan Polri kepada khittahnya, yakni mengayomi dan melindungi masyarakat tanpa kecuali.

Tantangan kepolisian berikutnya adalah merespon semakin berkembang dan inovatifnya teknologi informasi dan komunikasi. Kepolisian harus makin siap dengan revolusi 4.0 yang membuat ragam kejahatan jadi lebih modern karena didukung teknologi.

Kenapa Jokowi memilih Komjen Listyo menjadi calon tunggal Kapolri? Apa benar itu dilakukan karena faktor kedekatan? Bagaimana sebenarnya sosok Komjen Listyo ini? Apa pekerjaan rumah dan tantangan Komjen Listyo ke depan saat memimpin Polri?

Saksikan pembahasannya dalam talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (20/1/2021), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/20/08423241/di-balik-pemilihan-jenderal-listyo-sebagai-calon-tunggal-kapolri

Terkini Lainnya

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke