Hal ini menyebabkan tingginya kasus positif Covid-19 pada beberapa pekan terakhir.
"Pada 10 Januari 2021 jumlah orang yang diperiksa secara mingguan sudah mencapai angka 290.764 orang atau sudah melebihi target WHO sebesar 107,69 persen," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (19/1/2021).
"Masifnya testing yang dilakukan ini juga menjadi salah satu pemicu semakin banyak kasus positif baru yang menyebabkan angka kasus positif meningkat cukup tinggi di beberapa pekan terakhir," kata dia.
Akan tetapi, Wiku pun menyebut secara bersamaan kondisi ini juga menunjukkan tingkat penularan Covid-19 yang makin tinggi di masyarakat.
Oleh karena itu, dia mengingatkan bahwa angka testing yang sudah melebihi standar WHO sebesar 267.000 orang per pekan atau 38.000 orang per hari secara nasional perlu dijadikan pembelajaran.
Sebab, testing yang tinggi ini sebarannya tidak merata secara nasional.
"Beberapa daerah di Indonesia sudah ada yang berkali-kali lipat melebihi target WHO. Namun, secara bersamaan di beberapa daerah lain masih jauh di bawah target WHO," tutur Wiku.
"Mohon target testing WHO ini dapat dijadikan acuan tes di daerah masing-masing. Capaian keberhasilan testing akan menentukan keberhasilan tracing dan treatment," kata dia.
Sementara itu, pada Selasa (19/1/2021), ada 70.634 spesimen Covid-19 berhasil diperiksa.
Pada periode yang sama, ada 43.471 orang yang diambil sampelnya untuk pemeriksaan spesimen, sehingga total pemeriksaan spesimen Covid-19 hingga saat ini mencapai 8.433.961 dari 5.631.280 orang yang diambil sampelnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/19/22362851/satgas-masifnya-pemeriksaan-jadi-penyebab-lonjakan-kasus-covid-19