"31 UDD PMI mempunyai peralatan ini, mempunyai peralatan untuk mengelola plasma ini," ujar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla dalam acara "Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen", Senin(18/1/2021).
PMI mencatat, sejak Mei 2020, setidaknya 7.000 donor plasma konvalesen yang diterima.
Setiap harinya, rata-rata terdapat 40 penyintas yang mendonorkan plasma konvalesen.
Sejalan dengan itu, Kalla memastikan keamanan plasma ketika sudah di tangan PMI.
Mengingat, plasma ini juga menjadi obyek penelitian lembaga Eijkman Institue yang telah menjalin kerja sama dengan PMI.
"Jadi para pendonor jangan khawatir, bahwa ini selalu diteliti Eijkman (Eijkman Institue). PMI secara resmi mengadakan MoU untuk penelitian ini," kata Kalla.
Kalla menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, setidaknya perlu lima kali lipat dari jumlah pendonor semula.
Sehingga, distribusi plasma bisa dikeluarkan PMI dengan rata-rata sekitar 200 donor setiap harinya.
"Setiap hari seluruh Indonesia meminta kurang lebih 200, yang bisa kita penuhi hanya 40 per hari atau 50 per hari," terang Kalla.
"Karena itulah dibutuhkan suatu pendonor lima kali lipat baru bisa kita memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan mengurangi tingkat kematian," sambung Kalla.
Sebagaimana diketahui, plasma konvalesen umumnya diambil dari orang yang pernah menderita atau penyintas Covid-19 sebagai donor.
Plasma tersebut nantinya digunakan untuk terapi penyembuhan mereka yang positif Covid-19, dengan harapan penyintas Covid-19 yang menjadi donor itu sudah membentuk antibodi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/19103871/31-unit-donor-darah-pmi-miliki-peralatan-pengelolaan-plasma-konvalesen