JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar Rp 21,7 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2020.
Dengan adanya surplus tersebut, Jokowi berharap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dapat naik kelas karena semakin dikenal eksportir.
"Saya senang kemarin mendapatkan laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa neraca perdagangan kita di 2020 ini surplus sebesar Rp 21,7 miliar dollar AS," ujar Jokowi
saat memberikan sambutan dalam agenda Penandatanganan Kerja sama Dalam Rangka Kemitraan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan UMKM di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (18/1/2021).
"Ini kalau data-data seperti ini benar, para eksportir itu bisa mengajak UMKM. Ini akan segera menaikkan kelas (UMKM)," lanjutnya.
Menurut Jokowi, jika yang memperkenalkan UMKM ke pasar luar negeri adalah eksportir, maka bisa berdampak baik bagi UMKM.
Sebab UMKM dapat belajar harga yang kompetitif, kualitas produk yang baik, pengiriman barang secara tepat waktu dan sebagainya dari eksportir.
Oleh karena itu, Jokowi menekankan pentingnya pelibatan UMKM dalam pengembangan usaha besar.
"Sekali lagi pengembangan usaha besar harus terus melibatkan UMKM kita. Bisnis kemitraan ini harus terus dilembagakan dan menemukan relasi saling menguntungkan antara perusahaan besar dan UMKM," ungkap Jokowi.
Saat ini pemerintah terus berupaya membangun ekosistem yang kondusif agar kolaborasi perusahaan besar dan UMKM bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Sehingga ke depannya, akan lebih banyak kerja sama yang melibatkan UMKM.
"Kalau tadi yang terlinat 196 UMKM dan 59 perusahaan besar, saya minta ini bisa diperluas dan diperbanyak di masa yang akan datang. Saya tahu ini baru tahap awal," tambah Jokowi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/13130751/neraca-perdagangan-surplus-jokowi-eksportir-bisa-ajak-umkm-naik-kelas