Suryo mengatakan, lokasi tidak mendukung untuk dilaksanakannya operasi pencarian dan pertolongan, terutama penyelaman.
"Sehingga kami informasikan bahwa sejak pagi tadi sampai dengan saat ini karena cuaca masih belum kondusif, operasi yang khususnya difokuskan di bawah permukaan laut masih belum dilaksanakan," kata Suryo dalam konferensi pers di JICT 2 Tanjung Priok, seperti disiarkan Kompas TV, Rabu.
Menurut Suryo, keputusan ini diambil untuk melindungi keselamatan para penyelam di lapangan.
Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa terkait informasi terbaru dari pelaksanaan operasi SAR masih menggunakan data pada Selasa (12/1/2021) pukul 21.00 WIB.
"Data perkembangan operasi SAR masih menggunakan yang kemarin hingga pukul 21.00 WIB, yaitu body part sebanyak 139 kantong, serpihan kecil pesawat 26 kantong dan serpihan besar pesawat juga 26," ujarnya.
Suryo melanjutkan, untuk informasi terbaru akan diberikan apabila kondisi cuaca sudah mendukung dan proses pelaksanaan operasi SAR dapat dilakukan.
Basarnas, kata dia, sementara waktu masih menunggu perkembangan kondisi cuaca yang lebih baik.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa hingga kini tim SAR gabungan di lapangan tetap berada di alut atau setiap kapal yang digunakan dalam pencarian.
"Tim masih di alut masing-masing menunggu perkembangan cuaca kondusif. Jadi saya tekankan sekali lagi dari pagi hingga siang ini cuaca masih belum bisa mendukung," ucap Suryo.
Selain itu, ia juga menginformasikan bahwa perkembangan terbaru akan diberikan per kesempatan pertama apabila tim sudah melaksanakan pencarian.
"Dan nanti hasilnya bisa di-update, sore atau malam hari," kata dia.
Sehari sebelumnya, diketahui bahwa pencarian terhadap black box Sriwijaya Air menimbulkan titik terang.
Hal ini karena flight data recorder (FDR) telah ditemukan, Selasa (12/1/2021) sore.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan bahwa saat ini bagian dari kotak hitam yang ditemukan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 merupakan FDR.
Menurut Panglima TNI, penemuan ini dilaporkan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono setelah sebelumnya melaporkan perkiraan lokasi black box.
"Pukul 16.40 WIB, KSAL melaporkan kembali bahwa flight data recorder sudah ditemukan," ujar Hadi Tjahjanto.
Meski begitu, Hadi menegaskan bahwa saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap cockpit voice recorder, yang juga bagian dari kotak hitam pesawat.
"Cockpit voice recorder masih perlu dicari," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/13/13303071/cuaca-belum-bersahabat-operasi-sar-cari-cvr-sriwijaya-air-masih-dihentikan