Musibah itu, mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, longsor di Kabupaten Garut Selatan dan di Sumedang, Jawa Barat.
"Saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah-musibah tersebut," kata Ma'ruf melalui tayangan video, Minggu (10/1/2021).
Maruf mendoakan seluruh korban. Ia juga berdoa agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
"Semoga arwah seluruh korban jiwa dari musibah ini diterima dan mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini," ujarnya.
Ia juga berdoa dan memberikan semangat untuk seluruh tim penyelamat, mulai dari Basarnas, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, hingga Polri.
"Agar diberikan kekuatan, kemudahan dan keselamatan dalam menjalankan tugasnya sehingga seluruh proses evakuasi berjalan dengan lancar," katanya.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJ 182 dinyatakan hilang kontak pada Sabtu kemarin.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pesawat tersebut hilang kontak 4 menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Sriwijaya Air SJ 182 lepas landas pukul 14.36 WIB dan dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB. Sedianya, pesawat tiba pada pukul 15.15 WIB di Bandara Soepadio, Pontianak.
Serpihan badan pesawat dan bagian tubuh manusia yang diduga berasal dari penumpang pesawat telah ditemukan perairan Kepulauan Seribu. Lokasi kotak hitam pesawat itu juga diketahui dan ditandai. Kotak hitam itu disebut berada di kedalaman 17-20 meter.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/10/20470451/maruf-amin-sampaikan-duka-mendalam-atas-musibah-sriwijaya-air-hingga-longsor