Hal ini yang menyebabkan sektor wisata tetap dibuka pada saat pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang akan berlangsung pada 11 hingga 25 Januari 2021.
"Tetap buka (tempat wisata). Tapi itu, siapa yang mau datang. Kemarin saja tahun baru hanya 10 persen dan 20 persen," kata Dewanti saat diwawancara di Balai Kota Among Tani Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat (8/1/2021).
Kunjungan wisatawan turun drastis
Dewanti mengatakan, kerumunan di tempat wisata tidak mengkhawatirkan. Sebab, jumlah kunjungan wisatawan masih jauh berada di angka batas maksimal untuk protokol kesehatan, yakni 50 persen dari total kapasitas.
"Kalau melihat situasi kondisi Kota Batu, tadi saya mendapat laporan kunjungan baik hotel maupun tempat wisata, itu jauh dari target. Kayak Selecta, itu cuma 10 persen, terus Jatim Park 20 persen. Sehingga, itu tidak jadi masalah kerumunan. Padahal, mereka menargetkan 50 persen itu masih bisa," jelasnya.
Menurutnya, hingga kondisi saat ini, pengelola tempat wisata masih merugi.
"Sampai sekarang tempat-tempat wisata itu terus terang operasionalnya tidak nutut alias merugi. Itu tempat wisata, hotel pun demikian," katanya.
Alun-alun Kota Batu tidak akan ditutup
Begitu juga dengan Alun-alun Kota Batu, lokasi itu juga tidak akan ditutup. Pihaknya mengaku hanya akan memperketat kunjungan ke alun-alun tersebut.
Alun-alun Kota Batu akan ditutup ketika warga yang datang berkerumun melebihi batas maksimal 50 persen dari total kapasitas.
"Tetapi, ketika itu (kerumunan) tidak bisa diatasi, hal-hal itu tidak mengikuti aturan, terpaksa ditutup," katanya.
Diketahui, Kota Batu, Jawa Timur merupakan salah satu jujukan wisata. Kota yang diapit pegunungan itu menyimpan banyak destinasi.
Sementara itu, Kota Batu dan daerah lainnya di Malang Raya menjadi sasaran pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menanggulangi sebaran Covid-19.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/09/13001671/wali-kota-batu-tempat-wisata-tetap-buka-walau-ada-ppkm-tapi-siapa-yang-mau