Saat ini, Pemerintah Indonesia sudah memastikan komitmen dengan sejumlah produksi vaksin Covid-19 dari berbagai negara.
"Saat ini Indonesia sudah memiliki komitmen yang pasti sebanyak 125 juta dosis vaksin dari Sinovac, lalu sebanyak 50 juta dosis dari Astra Zeneca dan 50 juta dosis dari Novavax.
Dengan demikian, total ada 225 juta dosis vaksin yang pasti diperoleh pemerintah," ujar Budi dalam tayangan siaran langsung kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Kamis (7/1/2020).
"Dengan adanya potensi dari Pfizer yang insya Allah dalam waktu dekat kita bsia menandatangani dan juga adanya potensi 108 juta dosis dari GAVI insya Allah akan cukup jumlah vaksin bagi 181 juta rakyat Indonesia," kata dia.
Budi mengatakan, apabila semua proses pengadaan vaksin Covid-19 sudah selesai, Kemenkes akan fokus kepada persiapan logistik vaksin dan proses vaksinasinya.
Pada Kamis, Menkes Budi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menandatangani formulir pengadaan vaksin dari GAVI Covac Facility pada.
Penandatangan itu dilakukan secara daring dan disaksikan Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Kepala BPOM Penny Lukito dan sejumlah pejabat lain.
"Bapak, Ibu penandatanganan formulir dari GAVI Covac Facility ini adalah salah satu pencapaian penting untuk Indonesia memperoleh akses atas maksimal 108 juta dosis vaksin gratis dari GAVI," ujar Menkes Budi dalam sambutannya usai penandatanganan formulir.
Budi pun mengungkapkan perasaan senang karena vaksin dari GAVI ini diberikan secara gratis.
Pemerintah tak mengeluarkan biaya untuk pengadaan vaksin ini.
"Kami senang, kadena memang vaksin dari GAVI ini sifatnya gratis. Jadi Indonesia tidak usah mengeluarkan biaya untuk pengadaan vaksin ini," ucap Budi.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/07/17411261/menkes-pastikan-pengadaan-vaksin-covid-19-cukup-untuk-masyarakat