Salin Artikel

Kapasitas RS Covid-19 Menipis, Perhimpunan RS Bersiaga dan Minta Ini ke Pemerintah

Namun, ia mengatakan bahwa rumah sakit saat ini membutuhkan tambahan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan. Hal ini mengingat banyaknya tenaga kesehatan yang juga terpapar Covid-19.

Untuk itu, ia meminta agar pemerintah bisa menambah jumlah tenaga kesehatan menangani pandemi Covid-19.

"Kami berharap ada penambahan SDM tenaga kesehatan. Karena kan SDM kita yang terpapar lumayan banyak. Ruang isolasi perlu SDM lebih banyak," kata Lia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Menurut dia, pemerintah sudah mengaku akan menjamin tambahan tenaga kesehatan. Ia mengatakan, pemerintah akan mencari tenaga kesehatan dari sekolah dan lainnya.

Lia berharap, proses pencarian tenaga kesehatan dipermudah untuk birokrasinya.

Selain itu, ia juga menyatakan bahwa pemerintah telah meminta rumah sakit untuk menambah kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 30-40 persen.

"Kementerian Kesehatan meminta rumah sakit-rumah sakit menambah kapasitas tempat tidur Covid-19. Tempat tidur RS 30-40 persen diharapkan dapat diubah menjadi ruang isolasi," ujarnya.

Namun, menurut dia hal ini akan menyulitkan para pasien non Covid-19 yang juga membutuhkan pelayanan kesehatan di RS.

Lia menyebut, penambahan kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19 dapat membuat waiting list atau daftar tunggu yang semakin panjang bagi pasien non Covid-19.

"Untuk itu kita berharap pemerintah bisa mengatakan kepada masyarakat agar memaklumi dan bersabar, memberikan ketenangan bahwa masyarakat tetap dilayani. Tapi memang waktunya menjadi lebih panjang," jelasnya.

Di samping itu, ia juga meminta agar pemerintah dapat menyampaikan kepada masyarakat bahwa pihak rumah sakit memiliki prioritas untuk perawatan pasien Covid-19 dengan tingkat sedang sampai kritis.

"Karena kan kadang masyarakat merasa khawatir kalau di rumah. Nah ini Pemprov diharapkan bisa menyediakan tempat-tempat alternatif selain rumah sakit. Ada petugas kesehatan di sana yang selalu memantau," ucapnya.

Tak sampai di situ, Lia juga berharap agar semakin tersedianya akomodasi untuk tenaga kesehatan yang bertugas.

Hal tersebut diperlukan agar para tenakes tidak mengalami kelelahan karena pulang ke rumah dan dapat meminimalisasi risiko penyebaran Covid-19 di keluarga tenakes.

"Membutuhkan akomodasi untuk nakes yang bertugas. Agar dalam bekerja lebih mudah dan potensi kelelahan dapat dikurangi," tuturnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi dan ICU untuk menangani pasien Covid-19 semakin menipis.

Hal ini, menurut dia, menjadi alarm bagi masyarakat bahwa kondisi pandemi di Indonesia sudah darurat.

"Kondisi keterisian tempat tidur di ruang ICU maupun ruang isolasi di RS jika dilihat secara nasional ini semakin meningkat dan mengkhawatirkan," ujar Wiku dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (5/1/2021).

"Hal ini dapat menjadi alarm bagi kita bahwa kita saat ini dalam keadaan darurat yang ditandai dengan ketersediaan tempat tidur yang semakin menipis," kata dia.

Ia mengungkapkan, di beberapa daerah keterisian tempat tidur untuk ICU dan isolasi sudah melebihi 70 persen.

Kondisi ini terpantau pada 2 Januari 2021.

"Ini di antaranya terjadi di DKI Jakarta, Banten, DIY, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah," ucapnya.

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/11364221/kapasitas-rs-covid-19-menipis-perhimpunan-rs-bersiaga-dan-minta-ini-ke

Terkini Lainnya

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke