"Kami berduka cita. Duka yang sangat dalam. Beliau adalah senior saya, mantan Sekjen PP Pemuda Muhammadiyah. Beliau adalah tokoh partai kami. Di internal beliau menjadi panutan," kata Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, dalam keterangan tertulis, Minggu.
Saleh menuturkan, Ali masuk rumah sakit sejak 27 Desember 2020 dengan dugaan terpapar Covid-19.
"Saya ditelepon salah seorang putrinya. Minta dicarikan RS. Setelah bertanya ke teman-teman yang ada di kemenkes, kamar yang tersedia adalah di RS Fatmawati. Namun, pada saat itu juga, ada kabar bahwa RS Islam Cempaka Putih juga tersedia kamar kosong. Keluarganya meminta untuk dirawat di RSIJ Cempaka Putih," ucapnya.
Ia mengatakan, kondisi Ali sempat menurun setelah enam hari menjalani perawatan di rumah sakit.
Bahkan, saturasi oksigen Ali sempat menyentuh angka 40 persen pada Sabtu (2/1/2020) sore. Padahal, orang sehat normalnya memiliki saturasi oksigen minimal 95 persen.
Alat saluran pernapasan ke paru-paru pun dipasang atas nasihat dokter dan dengan persetujuan pihak keluarga.
Setelah itu, kadar oksigen almarhum kembali normal dengan menyentuh angka 80-90 persen. Saleh menuturkan, Ali menunjukkan tanda-tanda membaik.
Akan tetapi, menurut Saleh, kondisi Ali kembali memburuk pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB.
"Bang Zulkifli Hasan, Ketua Umum kami, tadi pagi sempat berteleponan dengan beliau. Namun beberapa saat setelah itu, kondisinya drop lagi. Tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 13.00, saturasinya makin turun. Drop hingga angka 33 persen," ujarnya.
Ali kemudian tutup usia pada hari ini sekitar pukul 14.00 WIB. Saleh menilai, banyak pihak yang akan kehilangan almarhum.
"Mari kita doakan semoga beliau husnul khatimah. Amal ibadahnya diterima Allah. Keluarga yang ditinggal diberi kesabaran dan ketabahan, amin," tutur Saleh.
https://nasional.kompas.com/read/2021/01/03/15522281/ketua-dpp-pan-ali-taher-meninggal-setelah-diduga-terpapar-covid-19