Melihat munculnya dua nama tersebut, Hendri menilai bahwa sebaiknya PPP mencari tokoh muda untuk dipilih sebagai Ketum.
"Kalau PPP ingin kaderisasi saat ini, maka sebaiknya tokoh muda yang dipilih," kata Hendri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/12/2020).
Menurut dia, salah satu nama yang muncul yaitu Suharso dianggap tokoh senior dan sempat dijadikan sebagai Pelaksana Tugas Ketum PPP menggantikan Muhammad Rohamurmuziy.
Selain itu, Suharso juga sebelumnya sempat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2015.
Sementara itu, Hendri melihat calon lain yaitu Taj Yasin merupakan tokoh lebih muda dari Suharso dan memiliki karir politik yang bagus.
"Jadi sebetulnya, sebagai partai yang sedang berusaha untuk bangkit kembali. Kalau menurut saya sangat cocok bagi PPP untuk mengedepankan kader muda sebagai lokomotif utama," ujarnya.
Meski melihat Taj sebagai tokoh muda, tetapi Hendri memilih tidak menyebut secara spesifik siapa calon yang lebih cocok menjadi lokomotif PPP ke depannya.
"Kalau saran saya sih, mendingan bisa percayakan kepada kader yang muda, begitu," imbuh dia.
Sebelumnya, muncul di permukaan dua nama calon Ketua Umum PPP. Hal tersebut diungkap oleh Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani.
Dia mengatakan, saat ini calon Ketua Umum PPP mengerucut tinggal dua nama, yaitu Suharso Monoarfa dan Taj Yasin Maimoen.
Suharso merupakan Plt Ketua Umum PPP, sementara Taj Yasin adalah Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga merupakan putra ulama almarhum KH Maimoen Zubaer.
"Mengerucut sementara ini ke dua nama, yaitu Pak Suharso Monoarfa dan Gus Taj Yasin Maimoen," kata Arsul dalam konferensi pers daring, Rabu (16/12/2020).
Namun, Arsul mengatakan, pencalonan Ketua Umum PPP dalam Muktamar IX masih dibuka. Ia menyebut bahkan partai terbuka dengan nama-nama dari kalangan luar partai.
Ia menambahkan, sepanjang para calon memenuhi syarat AD/ART partai, panitia Muktamar IX akan menerima pencalonan diri mereka.
"Yang jelas pada sampai saat nanti muktamar dimulai, siapa pun berhak mencalonkan diri atau dicalonkan," ucapnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/12/18/12501321/jelang-muktamar-ppp-disarankan-pilih-ketum-tokoh-muda-jika-ingin-kaderisasi