Salin Artikel

Survei Change.org: 62 Persen Anak Muda Tak Tahu Rekam Jejak Calon Kepala Daerah

JAKARTA, KOMPAS.com - Rekam jejak calon kepala daerah rupanya masih banyak yang belum diketahui oleh generasi muda. 

Survei yang dilakukan Change.org menunjukkan, mayoritas responden tidak mengetahui latar belakang kandidat yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah pada ajang kontestasi politik daerah. 

"Sebanyak 90 persen responden mengatakan mereka tahu rekam jejak calon kepala daerahnya. Sementara itu, 62 persen responden menyatakan tidak tahu rekam jejak calon-calon kepala daerah mereka," ujar Komisaris Warga Muda, Wildanshah, dalam konferensi pers daring yang digelar pada Selasa (24/11/2020).

Temuan survei itu, menurut dia, merupakan sinyal yang kurang baik bagi para calon kepala daerah. Sebab, meski keberadaan anak muda sebagai bonus demografi, hal itu justru belum dapat dimanfaatkan secara baik oleh para kandidat.

"Ini sebenarnya adalah sinyal bahwa begitu mengerikan. Calon-calon pemimpin daerah kita ini ada bonus demografi tapi mereka tak memcoba ubtuk berkolaborasi dengan anak muda," ungkap Wildan.

"Sehingga (anak muda) saat memilih seperti memilih kucing dalam karung. Ini sangat berbahaya untuk kaum muda," imbuh dia.

Wildan menduga, kondisi itu disebabkan oleh kurangnya interaksi kandidat dengan anak muda. Sehingga, mereka tak mempunyai informasi yang cukup soal anak muda.

Akibatnya, kontribusi mereka dalam program yang melibatkan anak-anak muda pun sangat minim.

"Calon pemimpin daerah memang masih begitu berjarak dengan pemuda-pemudi di daerahnya sendiri. Ini bisa jadi akibat kurangnya interaksi, sosialisasi, kontribusi, dan kolaborasi antara pemimpin daerah bersama komunitas-komunitas anak muda di daerahnya,” ungkap Wildan.

"Atau sebaliknya, anak muda masih kurang peduli dengan calon pemimpin di daerah mereka," lanjutnya.

Adapun survei ini diikuti sebanyak 9.087 responden di 34 provinsi. Survei diadakan selama 1 bulan antara 12 Oktober-10 November 2020.

Survei disebarkan melalui kanal-kanal media sosial, aplikasi percakapan, website dan email pengguna Change.org Indonesia serta jejaring mitra penyelenggara.

Mayoritas responden survei (82 persen) adalah anak muda di rentang usia 17-30 tahun yang merupakan warga muda aktif pengguna media sosial.

Jajak pendapat ini diselenggarakan atas kerjasama Warga Muda, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Campaign.com, Golongan Hutan dan difasilitasi oleh Change.org Indonesia dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, antusiasme, dan pentingnya Pilkada dari sudut pandang anak muda yang telah memiliki hak pilih, serta isu-isu yang menjadi minat dan perhatian mereka.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/24/16565891/survei-changeorg-62-persen-anak-muda-tak-tahu-rekam-jejak-calon-kepala

Terkini Lainnya

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke