Hal ini dimaksudkan agar penerima program Kartu Prakerja lebih merata.
"Pemerintah akan terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini pada tahun 2021. Penerima program pada tahun 2020 tidak akan menjadi penerima pada tahun 2021 demi pemerataan kesempatan bagi seluruh angkatan kerja," kata Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mewakili Menteri Airlangga Hartarto dalam diskusi yang ditayangkan YouTube Perekonomian RI, Senin (23/11/2020).
Susi mengatakan, sejak diluncurkan 11 April 2020, pemerintah telah membuka 11 gelombang Kartu Prakerja. Hingga saat ini, total ada 5,9 juta orang yang telah menerima manfaat program ini.
Total, selama 7 bulan, ada 43 juta orang yang mendaftar program Kartu Prakerja. Namun, yang lolos verifikasi surel, nomor telepon, nomor induk kependudukan (NIK) dan kartu keluarga (KK) hanya 19 juta pendaftar.
Jumlah itu kemudian diseleksi dan didapati 5,9 juta orang yang dinyatakan berhak menjadi peserta Kartu Prakerja.
"Berarti hanya 1 dari 4 orang yang mendaftar mendapatkan kartu Prakerja karena dari 19 juta (yang lolos verifikasi), hanya mendapatkan 5,9 juta tadi (yang menjadi peserta). Sehingga yang belum mendapatkan program ini masih sangat banyak sekali," ujar Susi.
Susi mengatakan, dari 5,9 juta penerima Kartu Prakerja, 87 persen berpendidikan SMA ke atas. Kemudian, 77 persen berusia antara 18 sampai 35 tahun.
Sebanyak 81 persen peserta mengaku belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus, dan 88 persen mengatakan mereka tidak bekerja.
"Beberapa provinsi yang menerima program Kartu Prakerja penerima terbanyak adalah Jawa Barat, kemudian Jawa Timur, kemudian disusul DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Sedangkan yang paling sedikit adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara dan Kalimantan Utara," ujarnya.
Susi menambahkan, dari 5,9 juta peserta, baru 5,4 juta yang sudah membeli pelatihan daring yang disediakan Kartu Prakerja. Sementara, yang sudah menyelesaikan pelatihan baru 5,1 juta peserta.
Saat ini, tersedia 1.663 pelatihan daring dari 150 lembaga pelatihan. Pelatihan yang paling diminati secara berturut-turut yakni, penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.
Lantaran penerima progam Kartu Prakerja di tahun ini tak bisa kembali menjadi peserta di tahun depan, Susi mengimbau agar para penerima menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal mungkin.
"Selain itu, saya mendorong bagi penerima yang belum menyelesaikan pelatihan yang pertama agar segera menyelesaikan pelatihannya. Karena apabila tidak diselesaikan sebelum tanggal 15 Desember 2020, maka insentif sebesar 2,4 juta rupiah tidak dapat diterima," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/23/17252131/kartu-prakerja-dipastikan-lanjut-di-2021-peserta-tahun-ini-tak-bisa-ikut