Salin Artikel

PMI Siagakan 500 Relawan di 9 Pos Pengungsian Gunung Merapi

JAKARTA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) mengerahkan 500 relawan terlatih untuk membantu penanganan dampak bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Pengiriman para  relawan ini dilakukan untuk mengantisipasi bila sewaktu-waktu Merapi erupsi.

"Total personel terlatih yang disiapkan PMI Jateng dan PMI DIY, 500 relawan yang tersebar di sembilan pos pengungsian," ujar Sekretaris Jendaral PMI Pusat Sudirman Said dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/11/2020).

Said menjelaskan, ratusan relawan tersebut dikerahkan untuk melakukan berbagai pelayanan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

Mulai dari menyiapkan dapur umum, sarana air bersih dan sanitasi, menyiapkan family kit (peralatan mandi, makan dan minum), memberikan layanan psikologi sosial di pengungsian.

"Secara umum PMI bersama sama dengan pemerintah, TNI-Polri dan unsur relawan lainnya bersiap secara maksimal. Kita berikhtiar dan bersiap sebaik mungkin untuk mendampingi masyarakat di wilayah terdampak," kata Said.

Selain mengerahkan personelnya, PMI juga menerjunkan peralatan khusus untuk mempercepat penanggulangan bencana erupsi.

Mulai dari truk tanki air bersih, kendaraan taktis hugglund, serta mobil eletrik untuk memasok listrik ke sejumlah posko.

"PMI berterimakasih atas kesigapan para relawan menghadapi kemungkinan erupsi.  Ini tugas kemanusiaan yang menantang karena pekerjaan lapangan harus dilakukan di tengah pandemi yang belum reda," terang dia.

Diberitakan, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) menyiapkan skenario untuk erupsi Gunung Merapi.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, erupsi Merapi lebih mirip seperti yang terjadi pada tahun 2006.

Dengan demikian, pihaknya membuat skenario ancaman saat erupsi Gunung Merapi ini terjadi.

"Kita buat skenario kalau ekstrusi magma meningkat mencapai 100 ribu meter per hari, kubah lava memenuhi dengan 10 juta meter kubik material yang akan dilontarkan perkiraan 50 persen," ujar dia saat melakukan jumpa pers secara daring, Rabu (11/11/2020).

Dengan skenario tersebut bahaya yang terjadi adalah ke Sungai Gendol 9 kilometer, ke Sungai Opak 6 kilometer, Sungai Boyong 6,5 kilometer, Sungai Trising 7 kilometer, Sungai Senowo 8 kilometer, Sungai Putih 5 kilometer, Sungai Kasak 7 kilometer, Sungai Kuning 7 kilometer, dan Sungai Woro 6 kilometer.

"Semua ini (sungai) ada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3. Untuk ancaman bahayanya, kalau sudah ada pertumbuhan kubah lava, melihat kecepatan dan volume maksimal," ucap dia.

Sekarang ini guguran dominan ke arah Sungai Senowo, Gendol, dan Lamat dengan jarak maksimal 3 kilometer.

"Sehingga apa yang dilakukan saat status siaga adalah penambangan yang berhulu di merapi KRB 3 dihentikan, pelaku wisata dihentikan di KRB 3, termasuk pendakiaan," ucap dia.

Dia menjelaskan, dari data seismik pada hari ini Rabu (11/11/2020) sudah melampaui tahun 2006, namun masih rendah jika dibandingkan dengan erupsi tahun 2010.

"Secara seismik sudah melampaui kubah lava menjelang erupsi tahun 2006 namun masih rendah dibanding tahun 2010. Sehingga kami sampaikan kemiripannya pada 2006 namun demikian data-data sudah melampaui 2006," ujarnya melalui jumpa pers daring, Rabu (11/11/2020).

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/19/10243091/pmi-siagakan-500-relawan-di-9-pos-pengungsian-gunung-merapi

Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke