Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Partai Ummat Dinilai Bakal Sulit Dapatkan Basis Suara Pemilih

Sebab, menurut Arya, sudah relatif banyak partai berbasis Islam yang ada saat ini. 

"Jumlah partai berbasis islam sudah banyak ada PAN, PKB, PKS, PPP, PBB, Gelora, nah fregmentasi dan kompetisi yang tinggi di antara partai-partai berbasis Islam, itu menyulitkan bagi partai-partai baru untuk bisa ikut berkompetisi," kata Arya saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).

Arya juga mengatakan, partai-partai berbasis Islam seperti PKS, PAN, PPP dan PKB memperoleh suara yang stabil dalam Pemilu.

Menurut Arya, hal tersebut akan menyulitkan partai baru untuk mempengaruhi pemilih.

"Mereka (partai-partai Islam yang ada) sudah memilih basis pemilih yang jelas, basis massanya sudah terukur, stabil, itu membuat kemudian bila ada partai baru masuk akan sulit mencari segmen pemilih yang mana," ujarnya.

Lebih lanjut, Arya mengatakan, sosok Amien Rais belum bisa menjamin jumlah pemilih akan meningkat pada Partai Ummat.

Sebab, tantangan yang harus dihadapi adalah partai-partai lain yang semakin kompetitif dalam mencapai ambang batas parlemen sebanyak 4 persen.

"Iya memang (Amien Rais) senior, dulu saat Amien lagi jaya-jayanya tahun 1999, tapi tantangan sekarang adalah partai semakin kompetitif jadi ya susah dan PT juga tinggi sekarang 4 persen, itu jadi berat bagi partai baru," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Kamis (1/10/2020) Amien Rais mengumumkan Partai Ummat. 

Amien mengatakan, Partai Ummat akan bekerja dan berjuang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan aturan demokrasi.

Kemudian, pada Selasa (10/11/2020), mantan Ketua MPR ini mengumumkan logo Partai Ummat yang diberi nama perisai tauhid.

Amien mengatakan, di dada burung Garuda Pancasila, bintang adalah simbol dari Ketuhanan yang Maha Esa.

Kemudian, Amien mengatakan, kalimat tauhid dalam Islam disebut kalimah thayyibah yang diibaratkan sebagai "Syajarah Thayyibah".

Artinya, pohon yang indah yang akarnya merasuk ke dalam petala bumi. Sementara itu, cabangnya menjulang tinggi ke angkasa memberikan manfaat kepada alam sekitarnya sepanjang masa dengan izin Tuhannya.

Amien menjelaskan, logo Partai Ummat akan didominasi warna hitam dan Perisai Tauhid berwarna hitam yang dilingkari warna keemasan dan terdapat satu bintang berwarna emas di dalamnya.

Ia mengatakan, hal tersebut terinspirasi dari kiswah Gedung Kabah yang merupakan perpaduan warna hitam dan kuning keemasan.

"Dengan kiswah seperti itu Kabah tampak anggun, mulia dan berwibawa dan telah menjadi kiblat kaum beriman sejak zaman nabi Ibrahim AS sampai sekarang dan sampai akhir zaman," ucapnya.

Lebih lanjut, Amien mengatakan, warna dari logo Partai Ummat merupakan pancaran autentik dari tiga kalimat yaitu kalimah syahadat, kalimah thayyibah, dan kalimah pembebasan.

"Kalimah syahadah harus mewarnai seluruh aspek kehidupan dan aktivitas manusia termasuk kehidupan politik, kehidupan bernegara pada arah dan tujuan yang diridhai Allah SWT," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/10/19192721/partai-ummat-dinilai-bakal-sulit-dapatkan-basis-suara-pemilih

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kemenkes Waspadai Virus Marburg Masuk ke Indonesia karena Fatalitasnya Tinggi

Kemenkes Waspadai Virus Marburg Masuk ke Indonesia karena Fatalitasnya Tinggi

Nasional
Kunjungi Sulawesi, Jokowi Akan Resmikan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Kunjungi Sulawesi, Jokowi Akan Resmikan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare

Nasional
Bupati Kapuas dan Istri Ditahan KPK, Ini Deretan Pasutri yang Korupsi

Bupati Kapuas dan Istri Ditahan KPK, Ini Deretan Pasutri yang Korupsi

Nasional
Profil Irjen Karyoto, Deputi Penindakan KPK Pengganti Kapolda Metro Jaya Fadil Imran

Profil Irjen Karyoto, Deputi Penindakan KPK Pengganti Kapolda Metro Jaya Fadil Imran

Nasional
Kapolri Tunjuk Irjen Akhmad Wiyagus Jadi Kapolda Jawa Barat

Kapolri Tunjuk Irjen Akhmad Wiyagus Jadi Kapolda Jawa Barat

Nasional
Irjen Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, Wakil Ketua KPK: Sudah Waktunya

Irjen Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya, Wakil Ketua KPK: Sudah Waktunya

Nasional
Kapolri Mutasi Irjen Nico Afinta Jadi Ketua STIK Lemdiklat Polri

Kapolri Mutasi Irjen Nico Afinta Jadi Ketua STIK Lemdiklat Polri

Nasional
Komisi X Harap Pemerintah Ambil Sikap Terkait Piala Dunia U-20 Pekan Ini

Komisi X Harap Pemerintah Ambil Sikap Terkait Piala Dunia U-20 Pekan Ini

Nasional
Persepi Ingatkan Bahaya Survei Abal-abal yang Menjamur Jelang Pemilu 2024

Persepi Ingatkan Bahaya Survei Abal-abal yang Menjamur Jelang Pemilu 2024

Nasional
Mutasi Polri: Pipit Rismanto Jadi Kapolda Kalbar, Dirtipidter Bareskrim Dijabat Hersadwi

Mutasi Polri: Pipit Rismanto Jadi Kapolda Kalbar, Dirtipidter Bareskrim Dijabat Hersadwi

Nasional
Akan Hadir dalam Rapat dengan Mahfud, Arsul Sani Siapkan Pertanyaan

Akan Hadir dalam Rapat dengan Mahfud, Arsul Sani Siapkan Pertanyaan

Nasional
Sepak Terjang Irjen Fadil Imran, Kabaharkam Baru yang Pernah Tangkap Ryan Jombang hingga John Kei

Sepak Terjang Irjen Fadil Imran, Kabaharkam Baru yang Pernah Tangkap Ryan Jombang hingga John Kei

Nasional
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto yang Jadi Kapolda Metro Jaya Punya Harta Rp 7,7 M

Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto yang Jadi Kapolda Metro Jaya Punya Harta Rp 7,7 M

Nasional
Kapolri Mutasi 473 Personel, Termasuk 7 Kapolda dan 3 Pejabat Utama Mabes Polri

Kapolri Mutasi 473 Personel, Termasuk 7 Kapolda dan 3 Pejabat Utama Mabes Polri

Nasional
Soal Piala Dunia U-20, PDI-P Yakin Ada Solusi Terbaik

Soal Piala Dunia U-20, PDI-P Yakin Ada Solusi Terbaik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke