Andreas mengatakan, hasil survei tentang capres masih sangat mungkin berubah-ubah hingga 2024.
"Pilpres masih jauh. Hasil-hasil survei pun masih akan sangat fluktuatif," kata Andreas saat dihubungi, Selasa (10/11/2020).
Ia pun menyebutkan, saat ini PDI-P fokus mendukung kerja-kerja Presiden Joko Widodo. Utamanya, dalam penanganan dampak pandemi Covid-19.
"Fokus kerja mendukung pemerintahan Jokowi dan program-program pemerintahan untuk segera mengatasi Covid-19 dan pemulihan dampak sosial ekonomi, sehingga bangsa ini segera kembali bangkit melakukan pembangunan," ucap Andreas.
Ditanya lebih jauh soal sosok Prabowo, Andreas mengatakan Menteri Pertahanan itu memiliki hak politik untuk maju kembali di Pilpres 2024.
"Itu hak politik beliau (Prabowo)," kata dia.
Lembaga Populi Center merilis hasil survei nasional mengenai dinamika politik di Tanah Air, salah satunya elektabilitas tokoh. Survei menanyakan harapan responden tentang sosok calon presiden 2024.
Hasilnya, dari sejumlah nama, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling diharapkan maju sebagai capres 2024 dengan elektabilitas 18,3 persen.
Di posisi kedua terdapat nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan elektabilitas 9,9 persen.
Menyusul di posisi ketiga yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 9,5 persen.
"Dalam pertanyaan semi terbuka terkait elektabilitas, Prabowo Subianto menjadi tokoh yang paling diharapkan oleh masyarakat sebagai calon presiden pada tahun 2024 dengan 18,3 persen," kata Peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (9/11/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/10/11503231/prabowo-populer-di-survei-capres-2024-politisi-pdi-p-masih-fluktuatif