Salin Artikel

Hampir sebulan Opname di RS, Pria Ini Berobat Gratis dengan BPJS Kesehatan

KOMPAS.com – Sekitar April 2019, Indra Jaya Muslimin (36) tidak menyangka perutnya yang sakit sampai membuatnya dirawat inap selama tiga minggu di rumah sakit (rs).

Hal itu terjadi usai Indra menderita sakit perut selama beberapa minggu. Karena demam yang begitu hebat, akhirnya dia dilarikan ke unit gawat darurat (UGD) RS Stella Maris Makassar.

“Perut kayak ditusuk-tusuk. Badan terasa menggigil sampai ke tulang-tulang. Sudah ada bed cover tetap aja dingin sekali,” ungkap pria asal Makassar, Sulawesi Selatan ini kepada Kompas.com melalui telepon, Kamis (5/11/2020).

Sesampainya di rs, Indra langsung menjalani pemeriksaan dan serangkaian tes. Namun, dokter belum menemukan penyakit yang dideritanya.

“Waktu itu diperiksa darah, urine, dan apa gitu, tapi belum dapat penyakitnya. Nah pas di-ultrasonografi (USG) baru ketahuan ada batu empedu di dalam perut,” ungkapnya.

Menurut dokter, penyakit tersebut diderita Indra karena terdapat kelebihan lemak. Bahkan, kelebihan lemak ini juga menyebabkan gesekan di hati sehingga memunculkan abses atau kutil hati.

Saat itu, berat badan Indra memang mencapai sekitar 105 kilogram (kg). Oleh karenanya, dokter memintanya menjaga pola makan atau diet. Merasa trauma dengan penyakitnya, dia pun langsung menerapkannya.

Walau begitu, dokter sebenarnya menyatakan penyakit Indra belum terlalu kronis, sehingga perawatan lebih berfokus pada pencegahan ketimbang operasi.

“Cuma pencegahan aja, dikasih obat, dirawat, diinfus, segala macem sampai sembuh. Dari situ batu empedu dan abses di hati bisa hilang,” tuturnya.

Namun, karena tubuhnya belum betul-betul pulih, ayah empat anak ini pun masih harus menjalani rawat inap selama tiga minggu karena rs tidak mau mengambil risiko.

“Jadi di sana betul-betul melihat kondisi saya sembuh baru disuruh pulang. Karena waktu itu saya enggak betah tapi enggak diizinkan. Jadi diizinkannya pas sembuh,” jelasnya.

Setelah menjalani perawatan intensif dan pola makan ketat, akhirnya Indra berhasil menurunkan berat badan hingga 8 kg. Tubuhnya pun berangsur-angsur pulih.

Serangkaian pengobatan yang dijalankan juga mampu menghilangkan batu empedu dan abses hatinya. Dengan itu pula akhirnya dia diizinkan pulang.

“Saat sudah diizinkan keluar, saya diminta ke USG. Alhamdulilah setelah dicek sudah tidak ada lagi,” ungkap pria yang sehari-hari tinggal di Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, Makassar tersebut.

Sebelum pulang, dokter berpesan agar dia menjaga pola makannya, dengan menghindari makanan manis, olahan tepung, dan terlalu banyak garam. Dokter juga memintanya berolahraga.

“Adanya lemak itu karena jarang olahraga. Saya kan kerja kebanyakan duduk. Jadi, enggak ada pembakaran di situ,” terangnya.

Indra pun bertekad akan menuruti semua perkataan dokter, termasuk anjuran berolahraga. Maka dari itu, setiap sore dia mulai rutin melakukan jalan sehat selama satu jam.

Penerapan pola hidup sehat tersebut membuatnya tak lagi mengalami keluhan dan beratnya tersisa 82 kg saja.

Setahun persis dari momen traumatisnya, Indra kembali masuk rs pada April 2020. Namun, kali ini bukan dia yang dirawat, melainkan istrinya Marista Yen (27), yang harus dioperasi saat hendak melahirkan.

“Jadi pas di rs itu kepala anak saya menyamping, bukan di bawah. Jadi dokter putuskan untuk operasi,” jelasnya yang saat itu menunggu di ruang operasi RS Sitti Khadijah Makassar.

Meski demikian, akhirnya Marista berhasil melahirkan anak keempatnya dengan selamat. Baik ibu dan bayi perempuannya pun dalam keadaan sehat.

Berobat gratis lewat BPJS Kesehatan

Indra pun mengungkapkan rasa syukurnya karena biaya perawatan dan pengobatan ia dan istri ditanggung Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Apalagi sebagai pemilik kos, penghasilan Indra tidaklah terlalu besar. Ia mengaku mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 5-6 juta dan bersih Rp 2 jutaan setelah dikurangi biaya pemeliharaan kos.

“Kalau enggak ada BPJS, enggak tahu harus gimana, hancur saya hancur. Sumpah saya enggak tahu mau bagaimana. Enggak sepeser pun saya keluarkan, sampai obat-obatnya pun dibayar,” ungkapnya.

Terlebih, dia telah mengonsumsi banyak obat dan berganti-ganti infus sehingga tidak tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan bila tidak menggunakan BPJS.

“Kalau untuk istri, paling sedikit Rp 20 juta. Karena sepupu saya operasi sesar seperti itu Rp 20 juta, belum termasuk obatnya. Terus menginap juga satu minggu,” bebernya.

https://nasional.kompas.com/read/2020/11/09/16511771/hampir-sebulan-opname-di-rs-pria-ini-berobat-gratis-dengan-bpjs-kesehatan

Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke