Diketahui bahwa pernyataan Gus Nur yang diduga bermuatan penghinaan terhadap Nahdlatul Ulama (NU) diucapkan dalam video wawancara dengan Refly Harun.
Video itu kemudian diunggah ke akun YouTube milik Refly.
Refly menuturkan, pembuatan video wawancara berawal dari ajakan Gus Nur sendiri dan sebagai bentuk kolaborasi antarsesama Youtuber.
“Saya ditelepon tanggal 12 Oktober oleh Gus Nur untuk ngajak yang namanya kolaborasi,” kata Refly di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, seperti dilansir dari Tribunnews.com.
“Kenapa begitu? Ya saya kira apple to apple saja karena subscriber dia itu sudah 500.000 lebih. Saya juga 600.000, jadi dalam dunia per-Youtube-an biasa itu colab dan terjadilah interview itu," ungkapnya.
Refly menuturkan, ia dan Gus Nur tidak hanya membicarakan soal NU dalam wawancara tersebut, melainkan juga membahas banyak topik lain.
Ia pun memastikan tidak memancing pernyataan Gus Nur hingga terjerat kasus.
“Gak ada yang salah, salahnya di mana. Karena ketika orang lain yang nanya ya dia akan jawab yang sama. Kalau namanya mancing itu adalah dia terjebak, itu mancing,” ujar dia.
“Tapi kalau dia akan menjawab hal yang sama, coba lihat lagi rekamannya," sambung Refly.
Refly meminta agar semua pihak menghargai azas praduga tak bersalah dan menunggu proses persidangan kasus tersebut.
Diberitakan, Gus Nur ditangkap di kediamannya di Pakis, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (24/10/2020) dini hari.
Dilansir dari Antara, Gus Nur ditangkap karena diduga menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA dan penghinaan.
Pernyataan Gus Nur tersebut diunggah dalam sebuah akun YouTube pada 16 Oktober 2020.
Kemudian, Ketua Pengurus NU Cabang Cirebon Azis Hakim melaporkan Gus Nur ke Bareskrim Polri yang terdaftar dengan nomor laporan LP/B/0596/X/2020/Bareskrim tertanggal 21 Oktober 2020.
Selain itu, Aliansi Santri Jember juga melaporkan Gus Nur ke Polres Jember, Senin (19/10/2020) dengan dugaan menghina NU dalam sebuah video wawancara dengan Refly Harun di YouTube.
Pernyataan yang dinilai menghina adalah saat Gus Nur mengumpamakan NU sebagai bus umum yang sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya ugal-ugalan, dan isi busnya yakni PKI, liberal, dan sekuler.
https://nasional.kompas.com/read/2020/11/03/14010551/refly-harun-jelaskan-soal-video-wawancaranya-dengan-gus-nur