Salin Artikel

Sumpah Pemuda, Sejarah Lahirnya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan...

Adapun penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan berasal dari bahasa Melayu yang keberadaannya telah memiliki sejarah panjang.

Dilansir dari laman Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ketujuh.

Hal itu terbukti dari ditemukannya Prasasti Kedukan Bukit dan Prasasti Talang Tuo di Palembang, Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangka, dan Prasasti Karang Brahi di Jambi. Prasasti-prasasti tersebut berangka tahun 680-an Masehi.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa kebudayaan, yakni dalam buku pelajaran agama Buddha.

Selain itu, bahasa Melayu juga digunakan dalam perdagangan, sebagai bahasa antarsuku di Nusantara ataupun dengan pedagang yang datang dari luar Indonesia.

Kemudian, peninggalan kerajaan Islam di abad ke-16 dan ke-17 semakin menunjukkan pertumbuhan bahasa Melayu di Tanah Air.

Bahasa itu pun menyebar ke pelosok negeri bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di Indonesia.

Masyarakat mudah menerima bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari karena tidak mengenal tingkat tutur.

Bahasa persatuan

Dalam perkembangannya, bahasa Melayu yang digunakan di Indonesia dipengaruhi oleh corak budaya daerah.

Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, seperti Sansekerta, Persia, Arab, dan Eropa. Bahasa tersebut juga muncul dalam berbagai variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu tersebut kemudian menumbuhkan rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.


Hingga akhirnya pada Oktober 1928, para pemuda dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam rangka Kongres Pemuda II yang digelar di Batavia pada 27-28 Oktober 1928.

Pada 28 Oktober 1928, kongres itu menghasilkan gagasan Sumpah Pemuda yang isinya:

Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia

Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Saat itulah menjadi momen pengukuhan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Menjadi bahasa negara

Lebih lanjut, pada 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa negara.

Hal itu bertepatan dengan pengesahan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara.

Dalam Pasal 36 UUD 1945 disebutkan bahwa "Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia".

Meskipun amandemen telah dilakukan terhadap UUD 1945, hingga sekarang pasal tersebut tidak mengalami perubahan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/10/28/15495011/sumpah-pemuda-sejarah-lahirnya-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-persatuan

Terkini Lainnya

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke