JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (LESPERSSI) Beni Sukadis menuturkan, Kementerian Pertahanan perlu skema cepat untuk memenuhi target Minimum Essential Force (MEF) fase ketiga pada 2019-2024.
MEF merupakan kekuatan pokok minimal yang harus dimiliki untuk pertahanan suatu negara.
"Dengan jangka waktu yang singkat ini diperlukan suatu skema cepat dalam akuisisi senjata," ujar Beni kepada Kompas.com, Selasa (27/10/2020).
Beni mengatakan, skema cepat bisa dilakukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan melakukan diplomasi pertahanan ke sejumlah negara dengan target modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) TNI.
Ia mengungkapkan, pemenuhan program MEF menjadi EF menargetkan sejumlah alutsista canggih yang meliputi, 160 jet tempur, 15 kapal selam hingga 48 heli canggih.
Menurut Beni, kondisi pesawat tempur saat ini perlu diganti maupun diperbarui. Pesawat tempur itu misalnya Hawk dan F-16.
"Seperti peswat tempur kita sebagian harus diganti atau diperbarui terutama Hawk (buatan Inggris) dan F16 (penggunaan sejak '80-an) dan lainnya," kata Beni.
Di samping itu Beni menilai diplomasi pertahanan tak hanya menyasar kerja sama pada aspek alutsista, melainkan juga peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Selama ini, kerja sama pada aspek SDM sudah terjalin baik dengan AS. Kendati demikian, tugas pemerintah saat ini adalah terus melanjutkan kerja sama tersebut.
"Untuk kerja sama diklat dan peningkatan kapasitas SDM tinggal melanjutkan saja terutama dengan AS. Di mana aktivitas m to m (military to military) bisa mencapai 200 kegiatan per tahunnya," terang dia.
Adapun Prabowo telah mengunjungi empat negara dalam sembilan hari sekaligus, sejak 15 hingga 23 Oktober 2020. Kunjungan itu dalam rangka melakukan diplomasi pertahanan untuk memodernisasi alutsista TNI.
Kunjungan pertama dilakukan Prabowo dengan memenuhi undangan Menhan AS Mark Esper pada 15-19 Oktober.
Kemudian dilanjutkan dengan berkunjung ke Austria. Di Wina, Austria, Prabowo bertemu Menhan Austria Klaudia Tanner guna membahas pembelian pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas.
Kemudiam Prabowo melanjutkan lawatannya ke Perancis. Ia bertemu Menhan Perancis Florence Parly, di Kantor Kementerian Pertahanan Perancis di Paris, Rabu (21/10/2020) waktu setempat.
Terakhir, ia menyambangi Turki. Di Kota Ankara, Turki, Prabowo bertemu Menhan Turki Hulusi Akar pada Jumat (23/10/2020).
Secara keseluruhan, sejak mengemban jabatan Menhan per 23 Oktober 2019, sudah 15 negara dikunjungi Prabowo.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/27/11555191/pengamat-sebut-modernisasi-alutsista-perlu-dipercepat-untuk-penuhi-target