Hal itu disampaikan Halim dalam acara konferensi persnya yang dilakukan secara virtual, Rabu (21/10/2020).
"Dana desa untuk BLT sampai dengan 20 Oktober Rp 17,4 triliun," kata Halim.
Selain itu, Halim juga merinci penggunaan dana desa untuk kepentingan lainnya.
Misalnya, Dana desa untuk kepentingan desa tanggap Covid-19 sebesar Rp 3,17 triliun, untuk padat karya desa Rp 8,5 triliun.
Kemudian pembangunan infrastruktur lainnya Rp 4,09 trililun. Sementara total keseluruhan dana desa dalam Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) tahun 2020 sebesar Rp 33,2 triliun.
Sehingga dana desa yang tersisa saat ini sebesar Rp 37,9 triliun.
"Dari Rp 37,9 triliun Rp 10,978 triliun ini nanti jatah target capaian penyaluran BLT dana desa sampai dengan Desember 2020," ujarnya.
Dengan demikian, Halim menuturkan, sampai dengan 20 Oktober 2020 dana desa yang masih bisa digunakan sebesar Rp 26,9 triliun.
Dana tersebut, akan dimaksimalkan untuk program padat karya tunai desa produktif.
"Dengan demikian ada dua keuntungan pertama penyerapan tenaga kerja di desa meningkatkan daya beli. Yang kedua produktifitas hasil padat karya tunai," ucap dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/21/13343521/mendes-rp-174-triliun-dari-dana-desa-telah-digunakan-untuk-blt