Menurut dia, sungai bisa dimanfaatkan sebagai sarana pariwisata atau hiburan bagi masyarakat setempat.
"Di bagian hilir didorong masyarakat untuk punya kreativitas sehingga sungai-sungai ini bisa menjadi sarana untuk pariwisata, untuk rekreasi, dan untuk hiburan seperti mancing," kata Doni dalam konferensi pers selepas kunjungan kerja ke hulu Sungai Ciliwung, Selasa (20/10/2020).
Doni juga menilai, balai pembenihan ikan air tawar bisa lebih banyak lagi memproduksi ikan yang bisa disebar ke sungai.
Tidak hanya di sungai besar, benih ikan air tawar juga sebaiknya disebar di sungai kecil.
Doni mengatakan, jika semua kreativitas itu bisa dilakukan, masyarakat bisa menikmati nilai tambah dari sungai sekaligus menjaga kondisi sungai sehingga terpelihara dan bersih.
"Alam terpelihara, ekonomi masyarakat tumbuh dan juga kebahagiaan masyarakat pasti akan meningkat," ujar dia.
Ia pun menyinggung soal pencegahan Covid-19. Doni mengingatkan bahwa kebahagiaan masyarakat bisa meningkatkan imunitas tubuh sehingga mencegah terinfeksi virus corona.
"Strategi untuk menghadapi covid ini adalah meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh kita akan bisa kuat kalau kita bergembira, kalau kita dalam kunci hati yang senang," ucap Doni.
Adapun Doni melakukan kunjungan kerja ke hulu Sungai Ciliwung, tepatnya Telaga Saat, Megamendung, Bogor untuk melihat kondisi Telaga Saat yang telah direvitalisasi, mengingat lokasi tersebut adalah titik nol Sungai Ciliwung.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Bogor Ade Yasin mengingatkan, tugas mitigasi bencana khususnya banjir dan longsor bukan hanya menjadi tugas pemerintah dan lembaga-lembaga terkait.
Menurut dia, tugas mitigasi bencana juga menjadi tanggung jawab masyarakat, misalnya dengan membantu memberikan penyuluhan-penyuluhan di lingkungannya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/20/18543051/kunjungi-titik-nol-kali-ciliwung-kepala-bnpb-ingatkan-masyarakat-kreatif