Kesepakatan itu merupakan hasil kunjungan pemerintah ke Inggris dan Swiss.
"Dari hasil kunjungan Indonesia ke Inggis dan Swiss didapati komitmen bahwa mereka sanggup memberikan sebanyak 100 juta dosis vaksin pada Maret 2021," ujar Yuri dalam konferensi pers secara daring yang ditayangkan KompasTV, Senin (19/10/2020).
Selain menjalin komitmen dengan produsen vaksin dari luar negeri, Indonesia melalui Lembaga Eijkman terus melakukan penelitian dan pengembangan vaksin Merah Putih.
Menurut Yuri, pada kuartal empat 2021, vaksin Merah Putih rencananya selesai dilakukan uji klinis fase ketiga.
Dengan begitu, pada 2022, Indonesia telah mandiri menggunakan vaksin produksi dalam negeri.
"Tak hanya itu, kehadiran Vaksin Merah Putih juga diharapkan mampu memenuhi kebutuhan vaksin dalam rangka mencapai kekebalan komunitas," kata Yuri.
Sebelumnya, Yuri mengatakan, tiga vaksin yang dibeli pemerintah dari China telah selesai diuji klinis fase ketiga.
Ketiga vaksin itu yakni Sinovac, Sinopharm, dan Cansino.
Menurut Yuri, Kemenkes bersama Kementerian BUMN, Kemenkomarives, BPOM, Kemenag, MUI dan PT Bio Farma telah menemui ketiga produsen vaksin itu.
Pemerintah juga memastikan ketiga vaksin aman dari sisi kehalalannya.
Apabila ketiga jenis vaksin dari tiga produsen itu ditotal, kata dia, Indonesia dipastikan mendapat persediaan vaksin untuk 9,1 juta orang pada 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/19/20331001/pemerintah-beli-100-juta-dosis-vaksin-covid-19-dari-astrazeneca-untuk-2021