"Tren berita bahwa ada yang mengatakan terjadinya konspirasi anti-Covid-19 yang belum tervalidasi dan tidak berbasis pada data ilmiah sayangnya masih dipercaya oleh masyarakat," ujar Wiku dalam keterangan pers melalui kanal YouTube di Sekretariat Presiden, Kamis (24/9/2020).
Untuk itu, Wiku meminta masyarakat untuk mencari informasi tentang Covid-19 dari sumber yang kredibel sehingga tidak termakan oleh informasi bahwa virus itu adalah bagian dari konspirasi.
Wiku sekaligus menegaskan bahwa wabah Covid-19 nyata terjadi dan telah memakan korban jiwa.
Wiku menambahkan selain karena informasi konspirasi, kasus Covid-19 di Indonesia meningkat karena masyarakat kurang disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Masyarakat belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dan ini diperburuk dengan perilaku masyarakat yang masih sering berkerumun sehingga meningkatkan risiko penularan," kata Wiku.
Masyarakat diharapkan menaruh empati terhadap tenaga kesehatan dan para keluarga korban dengan cara mematuhi protokol kesehatan.
"Kami mengimbau agar masyarakat betul-betul bisa bekerjasama dengan pemerintah karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Kita memerlukan kolaborasi bersama masyarakat untuk dapat menekan angka penularan," lanjut dia.
Adapun berdasarkan data pada Kamis ini pukul 12.00 WIB, diketahui ada penambahan 4.634 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir,
Angka ini merupakan rekor tertinggi terkait penambahan jumlah pasien Covid-19 dalam sehari.
Penambahan tersebut menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 262.022 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/24/18331871/satgas-berita-konspirasi-pengaruhi-peningkatan-kasus-covid-19