Ma'ruf menilai, penguasaan teknologi digital merupakan salah satu tantangan yang harus dijawab PBNU sebagai organisasi Islam besar di Indonesia.
"Salah satu tantangan ke depan yang mesti dijawab dalam berorganisasi adalah penguasaan teknologi digital (dalam bentuk media sosial dan lain-lain) sebagai alat dakwah masa kini dan masa depan," ujar Ma'ruf saat membuka konferensi besar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2020 secara virtual, Rabu (23/9/2020).
Ma'ruf mengatakan, sistem dakwah melalui teknologi digital akan lebih efektif karena memungkinkan masyarakat untuk menyimak dakwah kapan dan di mana saja.
Selain itu, waktunya pun lebih fleksibel sehingga sangat sesuai dengan gaya hidup generasi milenial dan generasi Z.
Oleh karena itu, ia pun berharap PBNU berupaya meningkatkan penguasaan teknologi digital.
"Meskipun sistem dakwah melalui teknologi digital dapat menjadi alternatif dakwah konvensional, tetapi saat ini NU masih terlalu sedikit dalam menggunakan metode dakwah dengan teknologi digital," kata dia.
Konferensi besar PBNU tersebut juga diharapkan Ma'ruf dapat menjadi ajang yang tepat untuk mengevaluasi jalannya organisasi selama ini.
"Saya optimistis bahwa NU mampu menjawab semua tantangan yang dihadapi sehingga dalam berorganisasi tidak menjadi bagian yang dikhawatirkan," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/23/11391561/wapres-harap-nu-kuasai-teknologi-digital-sebagai-alat-dakwah