Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas tentang Food Estate di Istana Merdeka, Jakarta, secara virtual, Rabu (23/9/2020).
"Sudah ada sejumlah progres di lapangan meskipun masih terdapat beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan yaitu yang berkaitan dengan kepemilikan lahan di area Food Estate, kemudian ini menimbulkan sedikit masalah," kata Jokowi.
"Tetapi saya yakin dan saya minta Menteri ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) ini bisa segera menuntaskan ini karena ini menyangkut sebuah area yang sangat luas," lanjut Presiden.
Ia mengatakan, proyek Food Estate sangat penting lantaran adanya ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19 dan perubahan iklim.
Selain itu, Jokowi mengatakan, proyek Food Estate juga penting bagi Indonesia untuk terlepas dari impor pangan.
Ia menambahkan, pemerintah telah menyiapkan dua lokasi untuk proyek ini yaitu di Kalimantan Tengah dan di Sumatera Utara.
Di Kalimantan Tengah yakni Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau. Adapun lokasi di Sumatera Utara berada di Kabupaten Humbang Hasundutan.
"Ini yang ingin kita prioritaskan terlebih dahulu meskipun juga ada rencana akan kita lanjutkan setelah ini sudah mulai pengerjaan di lapangan untuk di provinsi yang lain yaitu di Papua maupun di NTT dan di Sumatera Selatan," lanjut Presiden.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/23/11251551/jokowi-sebut-proyek-food-estate-terkendala-kepemilikan-lahan