Salin Artikel

Tekan Penularan Covid-19 di DKI, 55 Persen Penduduk Harus Tinggal di Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan, setidaknya 55 persen penduduk DKI Jakarta tetap tinggal di rumah untuk menekan angka penularan Covid-19.

Hal tersebut berdasarkan analisis terdahulu yang dilakukannya terhadap potensi penularan Covid-19 di kota-kota besar.

"Kalau dari analisis kami terdahulu untuk kota besar seperti DKI Jakarta ini diperlukan 55 persen atau lebih penduduknya tinggal di rumah saja untuk menurunkan transmisi di Covid-19 ini," ujar Iwan dalam gelar wicara secara daring bersama Satgas Penanganan Covid-19, melalui kanal YouTube BNPB, Jumat (11/9/2020).

Kemudian, setelah kondisi pemularan mulai terkendali dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) akan dilonggarkan, harus ada tindakan lanjutan.

Menurut Iwan, setelah PSBB dilonggarkan tingkat pemakaian masker oleh masyarakat di DKI Jakarta harus mencapai 85 persen.

"Ini perlu dilakukan agar cakupan pengendalian penularan Covid-19 saat kondisi PSBB terjaga. Jika sudah begitu, tujuan menekan laju penularan bisa terjaga," tuturnya.

Iwan menekankan, peran masyarakat dalam disiplin memakai masker sangat diperlukan. Ia mengatakan, saat ini masyarakat cenderung belum peka terhadap risiko penularan Covid-19.

Kondisi seperti ini menurut Iwan harus dicermati dan dipahami.

"Ini terkait dengan persepsi risiko. Jadi banyak masyarakat menganggap 'risiko saya tertular rendah' atau 'saya tidak mungkin tertular' nah ini kita harus perbaiki dulu anggapan ini," tegasnya.

"Sebab saat ini semua orang sangat mungkin tertular Covid-19," ucap Iwan.

https://nasional.kompas.com/read/2020/09/11/16582601/tekan-penularan-covid-19-di-dki-55-persen-penduduk-harus-tinggal-di-rumah

Terkini Lainnya

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama di Pilkada DKI, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke