"Keberadaan vaksin dan obat tidak berarti pandemi berakhir. Tapi kita jadi lebih siap dan sanggup untuk berhadapan atau hidup bersama Covid-19," kata Bambang dalam keterangan persnya di kanal YouTube BNPB, Rabu (2/9/2020).
Ia mengatakan pandemi Covid-19 tetap akan berlangsung dan masyarakat Indonesia dipaksa untuk hidup di tengah wabah tersebut.
Untuk itu, meski nantinya vaksin Covid-19 ditemukan dan siap disuntikkan secara massal, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan.
Mantan Menteri Keuangan ini mengatakan, masyarakat harus tetap mengenakan masker di ruang publik, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik sekaligus menghindari kerumunan.
"Pada intinya kami akan terus berupaya melakukan yang terbaik untuk mendapatkan vaksin dan barangkali menemukan obat dan alat kesehatan yang diperlukan. Dan satu lagi harapan kami pada masyarakat adalah tidak pernah lengah menghadapi Covid-19," lanjut dia.
Seperti diketahui, pemerintah melalui PT Bio Farma bekerja sama dengan perusahaan medis asal China, Sinovac, dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Saat ini sedang dilakukan uji klinis tahap ketiga di Bandung, Jawa Barat, untuk pengembangan vaksin tersebut.
Selain mengimpor bibit vaksin dari Sinovac, pemerintah juga mengembangkan vaksin merah putih yang 100 persen buatan Indonesia. Vaksin tersebut dikembangkan oleh Lembaga Biomolekuker Eijkman.
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/02/20361891/menristek-vaksin-dan-obat-tak-berarti-akhiri-pandemi-covid-19