Terutama di masa revolusi industri 4.0 yang bertumpu pada ilmu pengetahuan dan teknologi, sebuah negara seharusnya tak hanya sebagai pasar dari sebuah teknologi, tetapi juga menjadi pelakunya.
"Kecerdasan buatan menjadi jalan keluar agar negara tidak sekedar menjadi pasar, melainkan juga sebagai pelaku dari revolusi industri 4.0," ujar Wapres Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan di acara pengenalan kampus (PK) mahasiswa baru Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya tahun akademik 2020/2021 secara daring, Senin (31/8/2020).
Ia mengatakan, kecerdasan buatan dapat dimanfaatkan untuk menemukan model pengembangan bisnis baru.
Sebab, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada harus mampu memberikan nilai tambah sumber daya yang dikelola sehingga kecerdasan buatan menjadi salah satu solusinya.
Menurut Wapres Ma'ruf Amin, variabel utama masa depan bangsa sangat dipengaruhi disrupsi di semua sektor kehidupan.
"Menguatnya pemanfaatan kecerdasan buatan, penggunaan big data dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, akan menyebabkan pembangunan tidak lagi linear, tapi bersifat eksponensial yang berkembang secara pesat," kata dia.
Hal itu pula yang membuat kecerdasan buatan penting dimiliki agar tak tertinggal.
Ia pun berharap para mahasiswa di perguruan tinggi dapat menjadi agen perubahan dan role model di lingkungan masyarakat.
Terutama dalam penerapan ilmu pengetahuan dan keteladanan mereka demi membangun bangsa yang lebih maju.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/31/12420081/wapres-sebut-kecerdasan-buatan-jadi-jalan-keluar-kelola-sdm-di-revolusi-40