Positivity rate ini meningkat berdasarkan data 29 Juli 2020 lalu yang berada di angka 13,3 persen.
"Positivity ratenya secara nasional kurang lebih 14 persen," ujar Wiku dalam keterangan pers daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).
Positivity Rate ini diukur dari perbandingan antara jumlah tes yang dilakukan dengan jumlah kasus positif.
Adapun, standar aman positivity rate yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar lima persen.
Jumlah tes Covid-19 di Indonesia juga masih jauh dari standar WHO.
Standar pemeriksaan per orang yang ditetapkan WHO adalah 1:1000 penduduk/minggu.
Dengan jumlah penduduk Indonesia 260 juta jiwa, jumlah tes Covid-19 harus 267.700 setiap pekan.
"Indonesia secara keseluruhan baru mencapai 35,6 persen dari standar WHO itu," ucap Wiku.
Wiku memastikan pemerintah terus bekerja keras untuk mencapai standar aman WHO dalam hal tes Covid-19.
Caranya dengan memperkuat jejaring laboratorium yang memiliki polymerase chain reaction (PCR) untuk memperbanyak tes.
"Memperkuat jejaring laboratorium yang sudah ada dari 320 tersebut agar kemampuannya dapat ditingkatkan. Tentunya terkait dengan SDM, jam kerja yang efektif, sehingga pengetesan optimal dilakukan," kata dia.
Adapun jumlah kasus Covid-19 di Indonesia terus bertambah hingga hari ini, Selasa (25/8/2020). Ada 2.447 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 157.859 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/25/21423641/positivity-rate-indonesia-14-persen-melebihi-standar-aman-who