Salin Artikel

Komite Keselamatan Jurnalis Sebut Peretasan Media Jadi Ancaman Baru

"Saya kira ini ancaman baru yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak perlu beradaptasi dengan itu," ujar Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Abdul Manan dalam konferensi pers, Senin (24/8/2020).

Manan menduga bahwa peretasan situs media massa merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja.

Tercium pola bahwa peretasan itu dilakukan terhadap media massa yang selama ini menampilkan berita kritik bagi pemerintah.

Hal itu pun menimbulkan pesan yang sangat kuat bahwa serangan tersebut dilakukan secara struktur dan terencana oleh orang yang punya niat menyerang.

Manan pun mendorong agar media yang menjadi korban peretasan terbuka agar publik mengetahu skala serangan terhadap media.

"Yang harus kita lakukan adalah bagaimana supaya teman-teman media yang mengalami hal serupa itu terbuka," ungkap Manan.

"Karena dengan begitu, kita bisa mengetahui skala yang dihadapi media sekarang ini," lanjut dia. 

Manan menambahkan, dengan keterbukaan tersebut, ia berharap ada antisipasi secara bersama-sama apabila terjadi serangan berikutnya terhadap media-media yang selama ini kritis.

Di sisi lain, peretasan tersebut juga menjadi upaya untuk meredam sikap kritis media terhadap kebijakan pemerintah.

Sikap kritis media dapat terlihat ketika mempertanyakan penemuan obat Covid-19 yang dilakukan Universitas Airlangga bersama Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI AD.

Menurut Manan, pemberitaan itu justru mengesankan bahwa pemerintah tak siap dalam menangani pandemi Covid-19.

"Dengan begitu patut, menduga bahwa serangan digital dimaksudkan seperti memberikan peringatan kepada media, khsusnya kepada media untuk berhenti bersikap (kritis), misalnya mempersoalkan hal-hal yang mungkin ingin dilakukan pemerintah di masa pandemi," jelas Manan.

Berdasarkan data dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, terdapat lima situs media massa yang menjadi korban peretasan. Dua di antaranya adalah Tempo.co dan Tirto.id.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/24/18373271/komite-keselamatan-jurnalis-sebut-peretasan-media-jadi-ancaman-baru

Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke