KOMPAS.com - Para pedagang di Pasar Mardika Ambon di Maluku mengkritik tajam aksi joget para pejabat Pemerintah Provinsi Maluku dan anggota DPRD Kota Ambon saat perayaan HUT Maluku ke-75.
Pasalnya, para pejabat tersebut tidak mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan penularan Covid-19.
“Untuk apa pakai masker lagi, kan corona sudah selesai, itu kemarin di Kantor DPRD Maluku sudah joget-joget tak pakai masker,” kata Ali, salah satu pedagang kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).
Kekecewaan juga terungkap dari Halima, yang juga pedagang di pasar tersebut.
“Teman tunjukkan video itu buat beta (saya) kemarin. Jujur sakit hati beta lihat video itu, selama ini dong (mereka) suruh kita harus begini begitu sampai katong (kita) susah cari uang, tapi dong sendiri bikin kayak begitu,” kata Halima.
Halima bahkan mengaku tidak ingin lagi mengikuti protokol kesehatan yang selalu didengung-dengungkan para pejabat tersebut.
“Apalagi setiap pakai masker itu kita beli bukan dikasih gratis, jadi tidak perlulah, kita ikut para pejabat saja, kan mereka yang lebih tahu,” katanya.
Sementara itu, menurut Direktur Maluku Crisis Center (MCC) Muhamad Ikhsan Tualeka, aksi para pejabat itu tidak etis di tengah pandemi corona.
“Saya menilai ini kurang etis dan tak menunjukkan adanya sense of crisis sepeti yang dikeluhkan Presiden terhadap sejumlah pembantunya baru-baru ini,” kata Ikhsan, kepada Kompas.com, Rabu.
Sementara itu, menurut Akademisi IAIN Ambon, Syafin Soulissa, tindakan para pejabat bertentangan dengan apa yang selalu dikampanyekan mereka untuk memerangi wabah corona.
“Secara psikologi aksi joget-jogetan itu sangat melukai hati masyarakat, sebab selama ini masyarakat selalu ditekan untuk menerapkan protokol kesehatan, disuruh tetap di rumah, jaga jarak sampai mereka susah mencari nafkah, malah pejabat melanggar aturan,” tegas dia.
Ia juga heran karena aksi tersebut dilakukan di Kantor DPRD Maluku, padahal beberapa waktu lalu ada satu anggota DPRD dan sejumlah pegawai di kantor itu yang positif terpapar COvid-19.
Sekretaris Daerah Maluku, yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kasrul Selang, mengakui menerima kritik dari semua pihak.
Peristiwa tersebut, menurut Kasrul, akan dijadikan bahan refleksi dan instrospeksi diri agar ke depan menjadi lebih baik.
“Jadi pada prinsipnya dengan viralnya gambar video yang ya katong tidak saling menyalahkan itu kenapa-kenapa tapi ya sebagai manusia biasa pasti ini akan jadi bahan refleksi, bahan evaluasi untuk mawas diri dan seterusnya dan mudah-mudahan kedepan kita bisa jauh lebih baik,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Kasrul tetap mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah wabah corona.
“Kita tetap berempati, kepada semua orang juga jangan sampai kejadian kemarin melonggarkan kita punya kerja keras selama ini untuk potong pele (menangani) Covid-19 di dalam kita punya tatanan kehidupan baru,” katanya.
Seperti diketahui, pada acara HUT Provinsi Maluku, sejumlah pejabat dari Pemprov Maluku dan sejumlah anggota DPRD Maluku berjoget dan menyanyi di kantor DPRD setempat, Rabu (19/8/2020).
Aksi tersebut terekam video dan menjadi viral. Dari penelusuran Kompas.com, tampak Kasrul dan beberapa pejabat bahkan tidak memakai masker.
Bahkan, mereka saling berangkulan saat berjoget.
Begitu juga dengan Gubernur Maluku, Murad Ismail dan Wakil Gubernur Maluku serta Ketua DPRD Maluku, sempat menyumbang beberapa lagi dan turut bergembira ria di acara tersebut.
(Penulis: Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor: Khairina)
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/22/14490011/kecewa-pedagang-pasar-kritik-tajam-pejabat-yang-joget-tak-pakai-masker-saat