Survei dilakukan salah satunya terkait dengan sense of crisis atau kepekaan kepala daerah dalam menangani pandemi virus corona.
Para pemuka opini yang menjadi responden diminta memberikan penilaian terhadap 7 nama kepala daerah.
Hasilnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat skor yang paling tinggi yakni 72,9 dari 100.
"(Skor) seratus artinya yang paling tinggi, (skor) Anies (Baswedan) paling tinggi," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual yang digelar Kamis (20/8/2020).
Meski begitu, skor Anies tak jauh berbeda dengan skor yang didapat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebesar 72,1.
Menyusul Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di peringkat ketiga dengan skor 72,0.
"Beda (skor Anies Baswedan) dengan Ridwan Kamil di peringkat kedua dengan Ganjar (Pranowo) di peringkat ketiga tidak signifikan secara statistik," ujar Burhanuddin.
Di peringkat keempat, dengan raihan skor yang terpaut cukup jauh dari Ganjar Pranowo, terdapat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Khofifah mendapat skor 64,5 dalam hal sense of crisis.
Peringkat kelima ditempati oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dengan skor 64,4. Selanjutnya, Gubernur Banten Wahidin Halim menyusul di peringkat ketujuh dengan perolehan skor 63,5.
Di posisi buncit, terdapat Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dengan skor 62,6.
Selain itu, survei juga membandingkan sense of crisis antara pemerintah pusat dan daerah. Hasilnya, angka yang didapat oleh pemerintah daerah lebih tinggi dibandingkan pemerintah pusat.
Responden yang menilai kinerja pemerintah daerah dalam menangani Covid-19 sudah baik sebesar 66,8 persen. Sedangkan yang menilai kinerja pemerintah pusat baik sebanyak 53,6 persen.
Sementara itu, responden yang menilai kinerja pemerintah daerah buruk sebesar 25,7 persen. Angka itu tidak lebih besar dibandingkan pemerintah pusat yang oleh 35,2 persen responden dinilai kinerjanya buruk dalam menangani pandemi.
"Kredit kepada pemerintah pusat tidak sebaik kredit yang diberikan elite kepada pemerintah daerah," kata Burhanuddin.
Untuk diketahui, survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia ini melibatkan 304 responden dari 20 kota di Tanah Air, yang seluruhnya merupakan pemuka opini atau opinion leader.
Karena tidak tersedianya data populasi pemuka opini, maka pemilihan responden tidak secara acak.
Responden dipilih secara purposif yang umumnya dijadikan rujukan oleh media, seorang pengamat kesehatan, pengamat sosial politik, tokoh organisasi masyarakat, LSM, hingga pengusaha.
Mereka di antaranya adalah dokter spesialis paru Erlina Burhan, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Rektor UGM Panut Mulyono, Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Rektor UI Pandji Soerachman, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, seniman Butet Kertarejasa, dan ratusan nama-nama besar lainnya.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/20/16362921/survei-indikator-sense-of-crisis-anies-baswedan-tangani-pandemi-dinilai