Salin Artikel

143.043 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Belum Ditemukannya Obat Spesifik untuk Penyembuhan

Penambahan kasus Covid-19 memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga saat ini, Selasa (18/8/2020).

Data pemerintah hingga pukul 12.00 WIB, Selasa, memperlihatkan ada 1.673 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini secara akumulatif ada 143.043 kasus Covid-19 di Tanah Air, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Informasi ini disampaikan Satgas Covid-19 melalui situs Covid19.go.id, yang diperbarui pada Selasa sore.

Adapun 1.673 kasus baru Covid-19 itu didapatkan setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 14.371 spesimen dalam sehari. Sementara itu, sampelnya diambil dari 12.409 orang.

Secara total, pemerintah sudah melakukan pemeriksaan 1.915.039 spesimen dari 1.081.354 orang yang diambil sampelnya.

Artinya, satu orang bisa menjalani pemeriksaan spesimen lebih dari satu kali.

Sebaran kasus baru

Berdasarkan data tersebut, kasus baru pasien konfirmasi positif Covid-19 tersebar di 28 provinsi.

Dari data tersebut, tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, kelimanya yakni DKI Jakarta (513 kasus baru), Jawa Timur (312 kasus baru), Sumatera Utara (130 kasus baru), Jawa Tengah (118 kasus baru) dan Kalimantan Timur (93 kasus baru).

Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 484 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.

Selain itu, ada enam provinsi yang tidak terdapat kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Keenam provinsi itu adalah Jambi, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Lampung, Papua dan NTT.

Pasien sembuh dan meninggal dunia

Akan tetapi, data Satgas Covid-19 juga memperlihatkan kabar duka dengan masih adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Dalam periode 17 - 18 Agustus 2020, diketahui ada 70 pasien Covid-19 yang tutup usia.

Dengan demikian, angka kematian pasien Covid-19 mencapai 6.277 orang.

Selain itu, diketahui pula bahwa ada 78.394 orang yang saat ini berstatus suspek.

Data pemerintah memperlihatkan harapan dengan semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh.

Dalam sehari, ada penambahan 1.848 pasien Covid-19 yang sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh dan tidak lagi terinfeksi virus corona mencapai 96.306 orang.

Belum ada obat spesifik untuk sembuhkan Covid-19

Sementara itu, Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN Ali Ghfron Mukti mengatakan belum ada satu pun obat spesifik yang bisa diklaim sebagai obat penyembuh Covid-19.

Ali menuturkan, pemerintah masih melakukan penelitian dan pengembangan untuk menciptakan vaksin Covid-19.

"Di dalam konsorsium itu belum satu pun yang bisa dikatakan inilah obat spesifik ya (Covid-19). Khusus untuk Covid-19, termasuk imunomodulator yang sedang kita kembangkan kemarin sudah mulai dibuka ya yang di (rumah sakit) Wisma Atlet, itu kita juga masih dalam proses," kata Ali melalui telekonferensi dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Begitu juga dengan terapi yang diharapkan bisa membantu proses penyembuhan.

Di antaranya seperti terapi plasma darah konvalensen serta terapi stem cell, yakni dengan mengganti jaringan paru-paru yang rusak.

"Jadi jaringan paru yang sudah rusak itu bisa kita berikan stem cell, kemudian diganti jaringannya dengan yang baru. Dan ini sudah terbukti di beberapa pasien yang kita amati atau diteliti," ujarnya.

"Jadi terakhir kita tidak hanya berhenti pada pencegahan, tapi juga obat tadi yang kita bahas," ucap dia.

Pernyataan tersebut didukung oleh Anggota Komite Nasional Penilai Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Anwar Santoso.

Menurutnya, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi terkait adanya obat spesifik yang efektif serta aman untuk Covid-19.

“Saya setuju dengan pendapat dari Gufron, bahwa sampai sekarang belum ada satu statement yang menyatakan bahwa ini ada obat yang manjur dan aman untuk Covid-19. Semuanya dalam masih dalam fase uji klinik,” ujar Anwar.

Bahkan menurut Anwar, badan kesehatan dunia (WHO) yang bertindak sebagai koordinator kesehatan umum internasional pun tidak menyatakan satu statement yang resmi ada obat yang direkomendasikan untuk dipakai atau aman tapi masih dalam status uji klinik.

Terkait dengan banyaknya pernyataan mengenai berbagai obat herbal yang dianggap mumpuni dalam penyembuhan Covid-19, menurut Anwar obat-obatan tersebut tetap memerlukan uji klinis sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat dan dapat memberikan nilai saintifik serta nilai sosial yang terjamin.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/19/06041021/143043-kasus-covid-19-di-indonesia-dan-belum-ditemukannya-obat-spesifik

Terkini Lainnya

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Skandal Pungli di Rutan, Dewas KPK Minta Seleksi Pegawai Diperketat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke