Salin Artikel

Wujudkan Birokrasi Profesional, Mensos Minta ASN Kemensos Terus Berinovasi

KOMPAS.com – Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengatakan, sebagai aparat pemerintahan, semua pihak di lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) semakin sibuk dan bekerja lebih panjang.

“Harapan pasti lebih, transparansi juga lebih, meski dilakukan dengan cepat. Saya sampaikan kuatkan agen perubahan. Kesuksesan kita di tempat bekerja,” katanya, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Mensos sendiri mengatakan itu saat membuka lokakarya penguatan agen perubahan yang mengusung tema ”Melalui Penguatan Agen Perubahan Wujudkan SDM Unggul yang Adaptif” di Bandung, Rabu (5/8/2020).

Lokakarya tersebut berlangsung selama empat hari dari tanggal Selasa (4/8/2020)-Jumat (7/8/2020).

Adapun yang dimaksud agen perubahan adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemensos

Lebih lanjut Mensos Juliari mengingatkan, ASN Kemensos tidak hanya menjalankan rutinitas saja, tetapi juga harus memiliki inovasi. Ini agar perubahan dapat dilakukan guna menangani dampak pandemi.

Pasalnya, Kemensos termasuk salah satu kementerian yang berperan penting dalam penanggulangan Covid-19.

“Momentum pas di masa pandemi. Ini simpel, anggaran kan naik dua kali lipat. Terutama revisi aturan yang berbelit dan tidak terlalu efisien,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/8/2020).

Dia mengatakan, pada intinya, penataan pada unsur birokrasi Kemensos diperlukan karena mengurusi permasalahaan kemanusiaan yang begitu banyak.

Birokrasi profesional dan berintegritas

Apa yang dikatakan Menteri Sosial Juliari P Batubara sehubungan dengan tujuan Kemensos mewujudkan birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi.

Sebagai informasi, dalam Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diharapkan dapat mewujudkan birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi.

Dalam hal ini, ASN Kemensos dituntut harus dapat mengubah sistem dan tata kelola pemerintahan atau reformasi birokrasi menjadi lebih baik, yaitu hadir di tengah masyarakat.

Reformasi birokrasi pun berpengaruh penting dalam menciptakan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih/Melayani (WBBM) di lingkungan pemerintahan.

Untuk itu, ASN harus mampu menghadirkan inovasi pemerintahan yang lebih mendekati masyarakat, menyosialisasikan program dan konsisten memberikan manfaat bagi publik.

Selain itu, sebagai agen perubahan mereka diharapkan pula untuk menciptakan tata kelola pemerintahan bersih, pelayanan publik optimal, kapasitas dan birokrasi akuntabel, serta profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur.

Atas dasar itulah Kemensos melalui Badan pendidikan penelitian dan penyuluhan sosial (BP3S) menggelar lokakarya penguatan agen perubahan tersebut. Tujuan lokakarya ini adalah untuk terus mengoptimalkan peran ASN.

Perlu diketahui, saat ini, jumlah ASN di Kemensos terus meningkat. Pada 2019, ASN di Kemensos ada 265 orang, kini menjadi 291 orang yang tersebar pada 81 Unit Kerja.

Adapun, dalam lokakarya itu sebanyak 120 ASN hadir langsung secara tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, sedangkan selebihnya mengikuti secara virtual.

Melalui kegiatan lokakarya ini, diharapkan akan ada rencana tindakan yang disusun ASN Kemensos. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan perubahan di lingkungan unit sampai tingkat instansi dengan tingkat keberhasilan yang dapat diukur dengan jelas.

https://nasional.kompas.com/read/2020/08/05/20301001/wujudkan-birokrasi-profesional-mensos-minta-asn-kemensos-terus-berinovasi

Terkini Lainnya

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke