Ia mengaku tetap berjuang keras meskipun mendapat privilese dari PDI-P.
"Walaupun karpet merah tapi tetap berdarah-darah saya di sini (Kabupaten Kediri). Jadi kaitan dengan politik dinasti ya, itu kan sebenarnya sebuah takdir yang tidak bisa saya nafikan. Maka saya hanya bisa menerima dan tak memperdalam masalah tersebut," kata dia dalam diskusi di kanal Politika Research and Consulting, Minggu (26/7/2020).
Ia mengatakan, tetap mengandalkan program untuk berkontestasi di Pilkada 2020 di Kabupaten Kediri.
Hanindhito mengatakan, dirinya memiliki tiga program utama.
Pertama, membangun Desa Inovasi Teknologi yang dimulai dengan memasang jaringan internet nirkabel dan menara BTS di salah satu desa di Kabupaten Kediri.
Sebabnya, di desa tersebut kesulitan jaringan internet sehingga tak bisa memperoleh informasi dengan cepat.
Kedua, program pengembangan pertanian yang bernama desa inovasi tani organik.
Program tersebut bertujuan mengedukasi petani membuat pupuk organik untuk digunakan saat bercocok tanam di lahannya.
Program ketiga yang ia tawarkan ialah Desa Wisata. Ia berniat membangun pariwisata di sana lantaran sebentar lagi di Kabupaten Kediri akan dibangun bandara.
"Kenapa Desa Wisata? Karena kediri akan ada bandara. Jika tak kembangkan pariwisata maka turis akan terserap ke Malang, ke tempat lain. Saya belajar dari Banyuwangi," lanjut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/27/12371001/jawab-tudingan-politik-dinasti-ini-program-anak-pramono-anung-di-kediri