Hal itu dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berdasarkan hasil survei lembaganya pada 29 Juni hingga 11 Juli 2020.
"Mayoritas responden (84,7 persen) merasa sangat khawatir/cukup khawatir terhadap wabah Covid-19," ujar Burhanuddin dalam webinar bertajuk "Evaluasi Pelaku Usaha Terhadap Kinerja Kabinet dan Ekonomi di Masa Pandemi", Kamis (23/7/2020).
Adapun persentase 84,7 persen tersebut merupakan akumulasi dari dua penilaian, yakni 34,8 persen responden menyatakan sangat khawatir dan 49,9 persen responden merasa cukup khawatir.
Kemudian, 13 persen responden mengaku biasa saja dan 1,9 persen responden menyatakan tidak takut. Sementara itu, responden yang tidak tahu dan tidak jawab (TT/TJ) sebesar 0,3 persen.
Dalam survei tersebut, populasi survei adalah pelaku usaha pada tujuh sektor ekonomi di sembilan Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Tujuh sektor tersebut adalah pertanian non-perikanan dan kelautan (sektor A1), perikanan dan kelautan (sektor A2), pertambangan dan penggalian (sektor B).
Kemudian industri pengolahan (sektor C), kostruksi (sektor F), perdagangan dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (sektor G), pengangkutan dan terakhir pergudangan (sektor H).
Sampel dimasing-masing sektor dipilih secara acak. Total responden sebanyak 1.176 dan survei dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon.
Tingkat kesalahan atau margin of error survei sebesar kurang lebih 3,2 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/24/06575111/survei-indikator-847-persen-responden-pelaku-bisnis-sangat-khawatir-terhadap