Sebab, pilkada serentak itu akan digelar di 270 daerah serta diikuti sekitar 106 juta pemilih.
Akan banyak lapangan kerja yang tercipta melalui gelaran pesta demokrasi di daerah ini.
"Penciptaan lapangan kerja baru diperkirakan melibatkan 3,5 juta orang untuk enam bulan," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7/2020).
Selain terciptanya lapangan kerja, uang yang beredar di masyarakat juga akan jauh lebih banyak selama pilkada.
Fadjroel menyebut, ada anggaran Rp 20 triliun untuk belanja modal/barang.
Anggaran itu berasal dari APBD senilai Rp 15 triliun, serta tambahan Rp 5,1 triliun dari Kementerian Dalam Negeri.
"Kemendagri telah menyetujui penambahan anggaran untuk pemilihan kepala daerah serentak 2020 senilai Rp 5,1 triliun untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi penyelenggara pemilu dan pemegang hak suara," kata Fadjroel.
Fadjroel sekaligus meyakini bahwa pilkada serentak 2020 tak akan memperparah penyebaran virus corona Covid-19.
Sebab, aturan protokol kesehatan yang ketat sesuai standar WHO akan diterapkan. Di sisi lain, masyarakat dan petugas pemilu diharapkan disiplin dalam menjalani protokol kesehatan.
"Pelaksanaan Pilkada dalam tahapan adaptasi kebiasaan baru merupakan peluang emas untuk mensinergikan pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata Fadjroel.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/23/15251971/istana-yakin-pilkada-2020-jadi-peluang-pulihkan-ekonomi-nasional