Kerja sama semua pihak, mulai dari negara, pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, hingga keluarga dan orangtua anak dibutuhkan untuk melindungi 79,5 juta anak Indonesia.
"Perlindungan anak tidak menjadi tanggung jawab salah satu pihak tapi tanggung jawab bersama. Ke depan, mari bergandengan tangan kita akan bisa menyatukan kekuatan untuk melindungi 79,5 juta anak Indonesia yang merupakan aset bangsa," ujar Bintang saat konferensi pers Hari Anak Nasional (HAN) 2020 secara daring, Rabu (22/7/2020).
Oleh karena itu ia berharap dalam peringatan HAN yang jatuh pada 23 Juli 2020 bisa menjadi momentum sinergitas tersebut agar terjalin.
Apalagi gelaran HAN 2020 yang mengambil tema Anak Terlindung Indonesia Maju itu berada dalam situasi pandemi Covid-19.
Tema tersebut bertujuan agar anak-anak di seluruh Indonesia bisa memanfaatkan waktu mereka dengan sebaik-baiknya di masa pandemi Covid-19.
"Sehingga mereka bisa mengembangkan talent dirinya dengan kegiatan positif," kata dia.
Adapun puncak peringatan HAN kali ini akan dilaksanakan secara daring yang akan diikuti anak-anak di 34 provinsi.
Kendati demikian, ia berharap peringatan tersebut tidak mengurangi makna terhadap perlindungan anak Indonesia.
"Kami berharap peringatan kali ini tidak mengurangi makna dan perlindungan serta pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus dan aset bangsa," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/22/18083271/han-2020-menteri-pppa-tegaskan-perlindungan-anak-bukan-tanggung-jawab-satu