Menurut Nur, yang terpenting bagi Walhi saat ini adalah program penyelamatan dan pemulihan ekosistem gambut bisa tetap berjalan dan menjadi prioritas pemerintah.
"Evaluasi atas capaian maupun kinerja badan-badan yang dibentuk pemerintah, seperti BRG, itu hal yang biasa dalam pemerintahan," kata Nur kepada Kompas.com, Kamis (16/7/2020).
"Yang terpenting adalah agenda penyelamatan dan pemulihan ekosistem gambut tetap bisa berjalan dan menjadi prioritas pemerintah," lanjut dia.
Nur mengatakan, pemulihan dan penyelamatan lahan gambut adalah hal yang sangat penting tidak hanya untuk mengatasi kebakaran hutan.
Akan tetapi, juga penting untuk keanekaragaman hayati, ketersediaan air dan pangan bagi komunitas yang hidup di wilayah tersebut.
"Karena agenda ini sangat penting, dan tidak hanya sekedar pemadaman kebakaran ataupun yang terkait dengan pemberdayaan masyarakat gambut melalui pertanian," ujar dia.
Diketahui, Presiden Joko Widodo berencana membubarkan 18 lembaga pemerintahan. Pembubaran itu dalam rangka efisiensi anggaran di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, pihaknya masih menelaah mana saja lembaga yang akan dibubarkan.
Ia pun hanya bisa mengungkap tiga lembaga yang kemungkinan akan dibubarkan oleh Presiden Joko Widodo.
Salah satunya adalah Badan Restorasi Gambut (BRG) yang dibentuk pada era Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Badan ini berdiri berdasarkan Perpres Nomor 1 Tahun 2016.
Menurut Moeldoko, meskipun pada praktiknya BRG cukup baik dalam merestorasi gambut, tetapi ada beberapa fungsi yang bertabrakan dengan lembaga lain.
"Tapi, nanti juga akan dilihat. BRG itu dari sisi kebakaran, apakah cukup ditangani BNPB. Dari sisi optimalisasi gambut untuk pertanian apakah cukup oleh Kementan, itu kira-kira yang sedang dikaji Kemenpan-RB," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/16/16284061/jokowi-wacanakan-pembubaran-brg-ini-pesan-walhi