Ia pun menyarankan pemerintah menggunakan istilah yang lebih objektif dan jelas mengenai apa saja yang harus dilakukan masyarakat demi mencegah penularan Covid-19.
Hal itu ia katakan terkait Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto yang mengakui pihaknya salah dengan menggunakan istilah era kenormalan baru atau new normal.
"Jadi ringkasnya sebenarnya jangan pakai istilah judul. Istilahnya tuh objektif masyarakat harus ngapain," kata Pandu pada Kompas.com, Senin (13/7/2050).
Pandu mencontohkan, salah satu narasi yang mudah dipahami masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 yakni 'Tiga M'.
'Tiga M' adalah memakai makser, menjaga jarak dan mencuci tangan menggunakan sabun dan air yang mengalir.
"Tadi kan dibilang masyarakat harus 'Tiga M' sudah jelas kan. (Kalau) adaptasi kebiasaan baru, nanti apasih adaptasi? Kebiasaan barunya apa? Masih panjang lagi kan. Jadi to the point saja," ujar Pandu.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, istilah new normal yang sering digunakan selama pandemi ini adalah diksi yang salah.
Yuri mengatakan, sebaiknya new normal diganti dengan kebiasaan baru.
"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah. New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Yurianto dalam acara Peluncuran Buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
Yuri menjelaskan, istilah new normal yang sering digaungkan pemerintah belum cukup dipahami masyarakat.
Ia menilai, masyarakat hanya fokus pada kata normalnya saja.
"Diksi new normal dari awal diksi itu segera ubah. New normal itu diksi yang salah dan kita ganti dengan adptasi kebiasaan baru," kata Yurianto dalam acara Peluncuran Buku "Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemi" karya Saleh Daulay secara virtual, Jumat (10/7/2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/13/13483681/dibanding-new-normal-ahli-sarankan-pemerintah-sosialisasikan-ini