JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para ulama meneladani pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah.
Ia mengatakan, KH Abdul Wahab Chasbullah yang dianugerahi gelar pahlawan nasional itu telah mempersiapkan generasi berikutnya untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Salah satunya dengan membentuk organisasi NU dan pesantren Bahrul Ulum Tambakberas di Jombang, jawa Timur.
"Beliau melakukan upaya menyiapkan orang yang paham agama, ulama-ulama melalui pesantren Bahrul Ulum Tambakberas," ujar Ma'ruf dalam peringatan haul ke-49 KH Abdul Wahab Chasbullah, melalui video telekonferensi, Kamis (2/7/2020) malam.
"Beliau telah mencetak banyak karena sebagai ulama (beliau) merasa menyadari, tidak akan selamanya bisa melaksanakan tugas-tugas perbaikan sehingga perlu ada ulama-ulama lain," ucapnya.
Ma'ruf mengatakan, Allah tidak akan mengambil ilmu dari hati manusia, kecuali mengambil orang yang memiliki ilmu tersebut.
Oleh karena itu, kata dia, harus ada ulama-ulama baru yang meneruskan perjuangan K.H. Abdul Wahab.
"Alumni-alumni yang dicetak beliau melalui pesantren, bahkan kader-kader yang dididik melalui organisasi NU walaupun tidak pesantren, itu jadi para penerus yang sampai hari ini meneruskan perjuangan beliau, terutama di lingkungan NU," kata Ma'ruf.
"Ulama tidak pernah berhenti sehingga kalau Kiai Wahab sudah tidak ada, maka diharapkan akan ada Abdul Wahab-Abdul Wahab berikutnya yang akan terus menggantikan semangat perjuangan beliau yang luar biasa," lanjut dia.
Ma'ruf menegaskan, haul ke-49 ini diharapkan menjadi momentum untuk menggali dan menghidupkan semangat Kiai Abdul Wahab Chasbullah, yang cerdas, cekatan, dan mampu melakukan gerakan perbaikan.
Apalagi, Abdul Wahab Chasbullah, dikenal sebagai ulama besar yang banyak membangun kemaslahatan dan manfaat, baik menyangkut umat, bangsa dan negara.
"Itu adalah tugas ulama, sehingga beliau juga mendapat penghargaan dari negara dan ditetapkan sebagai pahlawan nasional karena kiprahnya," kata dia.
KH Abdul Wahab Chasbullah dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 7 November 2014 oleh Presiden Joko Widodo.
Ia memulai dakwahnya dengan mendirikan harian umum “Soeara Nahdlatul Oelama” atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama.
Bersama KH Hasyim Asy’ari keduanya menghimpun tokoh pesantren dan mendirikan Nahdlatul Ulama pada 1926.
Wahab Chasbullah juga berperan membentuk Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/02/23542131/wapres-minta-ulama-teladani-pendiri-nu-kh-abdul-wahab-chasbullah