Salin Artikel

Survei di Australia: Kemampuan Presiden Jokowi Tangani Persoalan Global Diragukan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemampuan Presiden Joko Widodo di dalam menangani persoalan global, seperti pandemi Covid-19, kembali diragukan.

Hal itu terungkap di dalam survei yang dirilis Lowy Institute belum lama ini, terhadap 2.448 responden asal Australia.

Survei dilakukan pada 16-29 Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 sedang merebak di berbagai negara, termasuk di Indonesia dan Australia.

Lowy Institute menggunakan metodologi campuran di dalam melaksanakan surveinya, yakni survei daring dan wawancara telepon, dengan margin of error 2 persen.

Dilansir Kompas.com dari ABC, pada Rabu (24/6/2020), persepsi orang Australia menunjukkan, tingkat kepercayaan terhadap Presiden Jokowi hanya sekitar 32 persen.

Sedangkan, 66 persen orang merasa tidak dan kurang percaya.

Selain itu, tingkat kepercayaan orang Australia bahwa Indonesia akan bertanggung jawab terhadap permasalahan dunia juga menurun tajam, dari 52 persen pada 2017 menjadi hanya 36 persen pada tahun ini.

Meski demikian, persepsi orang Australia terhadap Presiden Jokowi masih lebih tinggi (32 persen), dibandingkan Presiden China Xi Jinping (22 persen) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (30 persen).

Untuk diketahui, sudah 16 tahun terakhir Lowy Institute melakukan survei dengan tema yang sama, yaitu persepsi orang Australia terhadap permasalahan dunia.

Khusus untuk Indonesia, survei telah dilaksanakan sejak 15 tahun lalu.

Terus bertambah

Sementara itu, kasus positif Covid-19 di Indonesia diketahui masih terus bertambah setiap harinya.

Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menunjukkan, terdapat 49.009 orang yang telah dinyatakan positif Covid-19 hingga Rabu (24/6/2020).

Jumlah tersebut bertambah 1.113 orang bila dibandingkan dengan Selasa (23/6/2020).

Adapun pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 19.658 orang atau bertambah 417 orang.

Pasien ini dinyatakan sembuh setelah dua kali pemeriksaan dan hasilnya dinyatakan negatif.

Sedangkan, yang dinyatakan meninggal dunia bertambah 38 orang, sehingga totalnya menjadi 2.573 orang.

Tak hanya sekali

Bukan kali ini saja kemampuan Presiden Jokowi diragukan Australia di dalam menangani Covid-19.

Pada awal Maret 2020, Perdana Menteri Australia Scott Morrison memberikan pernyataan yang meragukan kemampuan Indonesia di dalam mendeteksi penyebaran virus corona.

Saat itu, negara tetangga terdekat Australia ini masih mengklaim nol kasus Covid-19.

Sementara, sejumlah negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia yang memiliki populasi penduduk lebih kecil dari Indonesia, telah melakukan tes Covid-19 sepuluh kali lebih banyak dibandingkan Indonesia.

"Ini adalah negara yang sangat besar dengan banyak pulau dan akan sangat sulit untuk memberikan jaminan absolut tentang angka-angka itu," kata Morrison kepada stasiun radio 3AW sebagaimana dikutip dari The Sydney Herald.

"Saya tidak bermaksud bahwa (tidak sopan), Indonesia memiliki sistem kesehatan yang berbeda dengan Australia dan kami berdua memiliki kapasitas yang berbeda untuk memberikan jaminan tersebut," lanjutnya.

Hal yang sama diungkapkan Associate Professor Politik Indonesia di The Australian National University, Greg Fealy.

Ia skeptis terhadap klaim Pemerintah Indonesia saat itu bahwa virus corona belum sampai ke Tanah Air. Terlebih sebelumnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengklaim bahwa belum adanya kasus positif disebabkan oleh Indonesia yang dilindungi oleh Tuhan.

Akan tetapi, Fealy tidak berpikir bahwa pihak berwenang Indonesia berbohong. Karena apabila itu terjadi, menurutnya, potensi risiko bagi populasi Indonesia akan terlalu tinggi.

"Saya pikir lebih mungkin jika ada pasien virus corona di sana dan mereka belum terdeteksi," ujar Fealy.

Setelah keraguan tersebut terlontarkan, Presiden Jokowi kemudian mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 pada 2 Maret 2020.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/24/17215751/survei-di-australia-kemampuan-presiden-jokowi-tangani-persoalan-global

Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke