Dirinya mengimbau masyarakat agar mau saling mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah disosialisasikan.
"Penambahan kasus hari per hari menggambarkan bahwa kepatuhan terhadap protokol kesehatan masih belum optimal dilaksanakan oleh masyarakat. Sudah saatnya kita saling mengingatkan dengan cara yang baik untuk mematuhi protokol kesehatan," ujar Yuri, dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan, Senin (22/6/2020).
Dia melanjutkan, Indonesia sudah cukup lama menghadapi wabah Covid-19.
Meski demikian, protokol kesehatan tetap harus dilakukan untuk mencegah serta memutus rantai penularan penyakit tersebut.
Salah satu protokol yang sering dilupakan masyarakat, kata Yuri, adalah menjaga jarak fisik saat beraktivitas.
"Jaga jarak fisik dengan orang lain adalah kunci untuk mencegah penularan Covid-19," ujar Yuri.
"Pastikan kita mampu menjaga jarak dalam semua aktivitas di luar rumah, memakai masker dan rajin mencuci tangan," lanjut dia.
Yuri mengungkapkan, hingga 22 Juni 2020, pemerintah telah melakukan pemeriksaan terhadap 10.926 spesimen Covid-19.
Hasilnya, jumlah pasien positif bertambah 954 orang. Dengan demikian, secara keseluruhan total ada 46.845 pasien Covid-19 di Indonesia hingga saat ini.
Kemudian, provinsi yang melaporkan kasus positif terbanyak adalah Jawa Timur dengan 315 kasus baru dan 66 pasien sembuh dan DKI Jakarta dengan 127 kasus baru dan 74 pasien sembuh.
Kemudian, Sulawesi Selatan dengan 111 kasus baru dan 38 pasien sembuh, Kalimantan Selatan dengan 89 kasus baru dan 10 pasien sembuh, serta Sumatera Selatan dengan 60 kasus baru dan 17 pasien sembuh.
Selanjutnya, jumlah pasien sembuh bertambah 331 orang sehingga total ada 18.735 pasien sembuh dari Covid-19 hingga saat ini.
"Lalu jumlah pasien meninggal bertambah 35 orang sehingga total ada 2.500 pasien meninggal setelah terjangkit Covid-19," tambah Yuri.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/23/08174421/pemerintah-masyarakat-belum-optimal-patuhi-protokol-kesehatan