"Berubah perilaku saja, karena enggak ada pilihan. Virus ini sudah begitu menyebarnya dan kita tahu di seluruh dunia (terjadi), bukan hanya urusan Indonesia saja," ujar Wiku dalam webinar yang digelar Gerakan Alumni UI, Rabu (17/6/2020).
Contoh perubahan perilaku tersebut, misalnya masyarakat mampu beradaptasi dan berdisiplin menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.
Menurut Wiku, manusia pada umumnya memiliki kelebihan berupa kemampuan beradaptasi.
Karena itu, ia meyakini kemampuan beradaptasi tersebut bisa berjalan efektif dalam mengubah perilaku manusia dalam adaptasi kebiasaan baru.
"Jadi pasti bisa adaptasi, apalagi kalau kita tolong-menolong, gotong-royong, saling mengingatkan, solidaritas, pasti bisa," ungkap Wiku.
Di sisi lain, Wiku meminta masyarakat agar mengesampingkan persepsi adanya ego sektoral antara sektor ekonomi dan kesehatan dalam penanggulangan pandemi di Tanah Air.
Menurut dia, dua sektor tersebut sama-sama perlu berjalan bersamaan.
"Jadi jangan lihatnya dari kubu-kubu (ekonomi dan kesehatan) karena dua-dunya perlu. Kesehatan dan ekonomi perlu berjalan bersama-sama, itu bukan tawar-menawar," tegas Wiku.
Diketahui, penambahan kasus Covid-19 menyebabkan ada 41.431 kasus Covid-19, terhitung sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Adapun jumlah pasien meninggal dunia akibat Covid-19 menjadi 2.231 orang pada Rabu (17/6/2020).
Peningkatan jumlah tersebut setelah terdapat penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 45 orang.
Sementara pasien sembuh terdapat penambahan sebanyak 540 orang sehingga total menjadi 16.243 orang.
https://nasional.kompas.com/read/2020/06/17/19075631/ini-kunci-utama-agar-adaptasi-kebiasaan-baru-berjalan-efektif