Salin Artikel

Istana: Kedisiplinan terhadap Protokol Kesehatan Belum Ideal

Hal tersebut menjadi evaluasi sebelum pemerintah memberlakukan fase kenormalan baru (new normal).

"Kedisiplinan semua pihak terhadap tata cara berdasarkan protokol kesehatan belum ideal sehingga dalam masa persiapan ini presiden berupaya terus mendorong edukasi, agar kenormalan baru atau adaptasi kebiasaan baru bisa berjalan," kata Fadjroel dalam diskusi virtual di kanal youtube Rumah Kebangsaan, Jumat (12/6/2020).

Ia mengatakan, kendala penerapan protokol kesehatan saat ini bersumber dari berbagai hal, seperti budaya dan kebiasaan masyarakat setempat.

Kendati demikian, Fadjroel mengatakan, pemerintah tetap mengedepankan cara persuasif agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan di ruang publik, seperti menggunakan masker, menjaga jarak fisik, serta mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas.

Salah satu upaya tersebut ialah dengan menempatkan personel TNI-Polri di beberapa titik keramaian untuk mendisiplinkan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

"Pemerintah turunkan 340.000 TNI-Polri, tapi juga pendekatannya humanis dan persuasif di 1.800 titik di empat provinsi dan 25 kabupaten kota. Tidak seperti polisi India yang harus pakai rotan gebuk pantat. Kita belum sampai ke sana," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa rencana pembukaan daerah menuju fase kenormalan baru atau new normal harus dilakukan secara hati-hati.

Menurut Jokowi, data epidemiologi yang bisa dipertanggungjawabkan harus menjadi acuan bagi pemerintah daerah apakah daerah mereka sudah dapat dibuka atau belum.

Selain itu, Presiden juga meminta pemberlakuan fase new normal juga harus dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/12/21265531/istana-kedisiplinan-terhadap-protokol-kesehatan-belum-ideal

Terkini Lainnya

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke