Salin Artikel

Penambahan 979 Kasus Covid-19 di Indonesia, Jatim Tambah 297, Sulsel 141

Berdasarkan data pemerintah hingga Kamis pukul 12.00 WIB, terdapat 979 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Hal ini menyebabkan secara akumulatif ada 35.295 kasus Covid-19 di Indonesia. Jumlah itu dihitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Pembaruan data kasus Covid-19 ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers pada Kamis sore.

"Kita mendapatkan data konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 979, sehingga total akumulasi positif sebanyak 35.295," ujar Yurianto.

Secara khusus, Yurianto memaparkan bahwa ada sejumlah provinsi dengan penambahan kasus Covid-19 dalam jumlah tinggi.

Penambahan tertinggi dicatat Jawa Timur dengan 297 kasus baru. Berikutnya, ada Sulawesi Selatan dengan 141 kasus baru.

Kemudian, DKI Jakarta masih mencatatkan penambahan tinggi dengan 128 kasus baru Covid-19.

Data yang sama juga memperlihatkan bahwa ada penambahan 507 pasien Covid-19 yang sudah dianggap sembuh.

Mereka dinyatakan sembuh setelah dua kali tes dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona.

Dengan demikian, ada 12.636 pasien Covid-19 yang sudah sembuh, setelah sebelumnya mereka dinyatakan positif virus corona.

Namun, ada kabar duka dengan diumumkannya penambahan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 41 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 10-11 Juni 2020.

"Sehingga, total yang meninggal sampai hari ini ada 2.000 orang," ujar Yurianto.

Pemerintah menyatakan bahwa kasus Covid-19 sudah tercatat di semua provinsi, yaitu 34 provinsi di Indonesia.

Secara khusus, ada 424 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19.

Data pemerintah juga memperlihatkan bahwa saat ini ada 43.414 orang yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Kemudian, ada 14.052 orang yang saat ini berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

Yurianto mengatakan, jumlah spesimen yang diperiksa pada Kamis (11/6/2020) lebih banyak berasal dari hasil contact tracing (penelusuran kontak) dari pasien positif Covid-19.

"Kalau kemudian kita rinci lebih lanjut misalnya Jawa Timur, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, spesimen yang kita terima lebih banya spesimen dari hasil contact tracing. Yang saat ini sangat agresif dilaksanakan oleh dinas kesehatan setempat," ujar Yurianto.

Yurianto mengatakan, penelusuruan kontak yang agresif merupakan instruksi Presiden Joko Widodo yang diimplementasikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Ia mengatakan, Gugus Tugas dari pusat hingga daerah akan mencari sumber penularan di masyarakat dan mengarantinanya sesegera mungkin agar tak menularkan virus corona ke selainnya.

"Ini adalah bagian dari arahan yang diberikan dari Presiden bahwa sumber penularan yang ada di masyarakat harus dicari. Yaitu dengan melakukan contact tracing dan melakukan pemeriksaan," lanjut dia.

Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran kontak, pasien positif Covid-19 sebagian besar tidak menampakkan gejala atau disebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Yurianto pun meminta OTG yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan.

Konfirmasi positif yang dimaksud adalah berdasarkan pemeriksaan melalui metode real time polymerase chain reaction (PCR) maupun tes cepat molekuler (TCM).

"OTG yang sudah terkonfirmasi positif dari pemeriksaan PCR atau TCM harus melaksanakan dan mematuhi protokol isolasi mandiri yang tepat," ujar Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (11/6/2020).

Yuri mengungkapkan, apabila mereka tidak mematuhi protokol, dikhawatirkan akan menularkan ke warga lainnya.

"Karena kalau tidak, ini akan menjadi sumber penularan untuk masyarakat sekitarnya," ujar Yurianto.

Untuk mengurangi penularan Covid-19, Yurianto pun mengingatkan masyarakat ihwal pentingnya penggunaan masker.

Ia meminta masyarakat menggunakan masker dengan tepat. Sebabnya penggunaan masker yang tidak tepat bisa menimbulkan penularan virus corona di tengah masyarakat.

Hal ini menurutnya terbukti dari data kejadian penularan Covid-19 yang masih terjadi.

"Dari beberapa data yang kita dapatkan, penggunaan masker yang tidak benar juga berkontribusi terhadap penularan," ujar Yuri.

Yuri mencontohkan, ada individu yang memakai masker hanya menutupi mulut dan dagu, sementara bagian hidung dibiarkan terbuka.

Bahkan, ada yang hanya memakai masker tetapi menutupi dagu saja. Sehingga bagian mulut dan hidung terbuka.

Selain cara penggunaan, Yuri juga mengingatkan bahwa cara melepas, mencuci dan menyimpan masker yang tidak benar bisa memicu penularan Covid-19.

"Ini adalah sejumlah hal yang harus kita perhatikan. Masker harus dipakai secara benar dan disiplin," tegas Yuri.

https://nasional.kompas.com/read/2020/06/12/07373401/penambahan-979-kasus-covid-19-di-indonesia-jatim-tambah-297-sulsel-141

Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke